Investasi Asing ke RI Cuma 7%, Malaysia 30%

Agus Martowardojo
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Pemerintah menyatakan investor banyak menaruh minat pada sejumlah proyek Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Untuk itu, pemerintah akan menggunakan metode "jemput bola" dan melakukan persiapan matang untuk memberi angin positif pada iklim investasi Tanah Air.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo tingginya minat investor ini terungkap setelah dirinya bertemu dengan para investor di acara seminar ASEAN kali ini.

"Jadi, di forum seperti ini minat para investor sangat banyak tapi kita harus benar-benar jemput bola, karena negara-negara yang lain juga jemput bola," ujarnya saat ditemui seusai acara ASEAN Finance Minister Investor Seminar di Hotel Shangri-la, Jakarta, Selasa 8 November 2011.

Agus melanjutkan, pemerintah akan betul-betul menjaga dan mengawasi penerapan dari kebijakan-kebijakan investasi yang telah ada. Cara ini dipercaya dapat meningkatkan citra positif iklim investasi Indonesia.

"Kami di bawah koordinasi Menko Perekonomian berkomitmen merepons ini lebih baik. Sebab, di bawah MP3EI itu ada komite P3EI, komite itu akan menjadi motor agar rencana investasi 2011 dan 2025 diwujudkan," tuturnya.

Kenyataan bahwa posisi investasi langsung asing atau foreign direct investment (FDI) Indonesia saat ini hanya berada di kisaran 7 persen di ASEAN, menurut Agus itu menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja.  

"Indonesia harus selalu memperhatikan perbandingan Indonesia dengan negara-negara yang lain; 40 persen FDI ke Singapura, 30 persen Malaysia dan Thailand, Indonesia masih di kisaran 7 persen," ujarnya. (kd)

Gedung Kejaksaan Agung

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Koordinator TPDI (Tim Pembela Demokrasi Indonesia), Petrus Salestinus mengingatkan kepada Kejaksaan Agung agar tidak itu tidak menjadi bahan santapan para pejabat. Sebab,

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024