Insinyur Berang Dinilai Tak Mampu Kelola PLTN

Hatta Rajasa kunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Korea Selatan
Sumber :
  • Antara/ Saptono

VIVAnews - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyayangkan pernyataan pemerintah yang dinilai merendahkan kemampuan engineer Indonesia dalam mengelola pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

"Sebagai ketua umum PII, saya sangat menyayangkan seorang pejabat negara melecehkan kemampuan engineer Indonesia sendiri," kata Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, M Said Didu, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat, 11 November 2011.

Said menilai, pernyataan Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo, tersebut bertolak belakang dengan rencana pemerintah. Alasannya, pembangunan PLTN merupakan salah satu bagian dari rencana pemerintah dalam pengembangan sumber energi baru.

"Sangat aneh, wamen berbicara berbeda dengan rencana pemerintah," ujar Said.

Selain itu, mantan sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara tersebut juga mengatakan bahwa dalam pemanfaatan energi masa depan, Indonesia perlu mengacu seluruh potensi energi yang dimiliki. Energi alternatif itu termasuk nuklir.

"Yang dipilih adalah yang termurah dan paling aman. Itu termasuk nuklir yang harus dikaji, jangan ditutup --opsi alternatifnya," kata Said.

Bahkan, Said menambahkan, Indonesia termasuk salah satu negara yang ketinggalan dalam pemanfaatan energi nuklir. Dia menjelaskan, negara-negara di kawasan Asia seperti Vietnam, Filipina, dan Thailand telah berencana menggunakan energi nuklir untuk sumber energi pada 2020.

Sementara itu, Arab Saudi yang selama ini terkenal sebagai penghasil minyak terbesar di dunia juga sudah berencana menggunakan energi nuklir. "Indonesia malah belum membangun," kata dia.

Anaknya Dituding Selingkuhan Rizky Nazar, Ibu Salshabilla Adriani: Bunda Tahu Sakitnya Hati kamu

Sebelumnya, kata Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo mengatakan pemerintah tidak mau gegabah membangun PLTN, karena faktor keamanan yang tinggi dan masyarakat Indonesia dikenal dengan pengawasan yang lemah. "Indonesia bikin pembangkit batu bara saja belum beres, mau bikin nuklir," katanya.

Widjajono mengatakan, kalaupun Indonesia ingin membangun PLTN, maka harus bekerja sama dengan asing, seperti Singapura. Hal ini disebabkan masalah kontrol dan pengawasan nuklir relatif masih kurang. (art)

Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala
Ilustrasi tembakan.

Anggota Polresta Manado Ditemukan Tewas di Mampang Sedang Cuti

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan bahwa anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara yakni Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024