- VivaNews/ Nur Farida
VIVAnews - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memperkirakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) terjadi karena adanya indikasi pelambatan pertumbuhan ekonomi global.
"Maka harus ada langkah antisipatif," ujar Direktur Perencanaan Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Prijambodo, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 11 November 2011.
Pekan ini, Bank Indonesia secara mengejutkan memangkas suku bunga BI Rate sebesar 50 basis poin dari 6,5 persen menjadi 6 persen.
Bambang menambahkan, pelambatan pertumbuhan itu telah diprediksi sebelumnya. Untuk itu, dirinya mengingatkan agar ada langkah antisipatif jika pelambatan pertumbuhan menyebabkan krisis keuangan global.
Penurunan suku bunga acuan BI itu, Bambang melanjutkan, berimplikasi sebagai pendorong faktor pertumbuhan ekonomi dari sisi internal. "Itu di tengah dukungan sisi eksternal atau ekspor yang melambat," tuturnya.
Penurunan suku bunga BI Rate, menurut dia, juga akan mendorong pertumbuhan foreign direct investment (FDI) untuk Indonesia. Di tengah krisis global saat ini, Indonesia tetap menjadi tujuan favorit investasi.
Hal itu karena ekspektasi pada kawasan Asia termasuk Indonesia tetap tinggi. Selama tidak ada guncangan besar yang mengubah ekspektasi tersebut, FDI tetap ada. "Long term investment tidak terpengaruh, namun yang besar pengaruhnya -- karena krisis global-- adalah short term investment," ujarnya.
Indonesia, Bambang menambahkan, memiliki ekspektasi tinggi dari para investor untuk berinvestasi langsung. Sebab, Indonesia disokong oleh salah satu faktor penarik yaitu kaya akan sumber daya alam. "Sekarang negara tujuan untuk FDI masih China, India, dan Indonesia," katanya.
Bambang percaya, dengan tren positif itu, pertumbuhan Indonesia akan mencapai tujuh hingga delapan persen pada satu atau dua tahun mendatang. (art)
Orang Tua Pratama Arhan Langsung Sholat Dhuha dan Doakan Indonesia ke Final
Orang tua Pratama Arhan senang bukan main atas kemenangan Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Mereka berdoa agar Garuda Muda lolos sampai ke babak final.
