- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali mengalami tekanan. Sentimen negatif dari ancaman krisis Eropa yang melanda bursa global maupun regional Asia masih menjadi menyebab utama.
IHSG Selasa 15 November 2011, dibuka terkoreksi 22,74 poin atau 0,6 persen ke level 3.810,30. Pada prapembukaan tadi, indeks juga melemah ke posisi 3.810,76, atau turun 22,28 poin (0,59 persen).
Menurut analis PT Phillip Securities Indonesia, Armand Dharmasana, bursa Amerika Serikat kembali ditutup melemah pada perdagangan Senin waktu New York, seiring melonjaknya imbal hasil surat berharga Italia dan sejumlah negara Eropa lainnya, yang menandakan krisis di kawasan tersebut belum usai.
"Peningkatan imbal hasil tersebut, sedang dicermati karena setiap peningkatan suku bunga akan mengancam kemampuan Italia dan negara-negara zona euro lainnya untuk membiayai negaranya sendiri. Apalagi pekan lalu, imbal hasil surat utang di Italia sempat naik di atas tujuh persen, level yang akan memaksa negara-negara dengan beban utang lebih rendah untuk mencari bailout," ujarnya dalam risetnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Selasa.
Sentimen negatif masalah utang zona Eropa dan Italia tersebut, kata dia, turut direspon negatif bursa regional Asia pagi ini. Termasuk, pasar saham domestik. "IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran antara 3.780 dan 3.860 pada perdagangan hari ini," ujar Armand.
Sedangkan analis Barclays Capital dalam catatan penelitiannya seperti dikutip laman Reuters, mengaku bahwa pasar keuangan global sedang menghadapi masalah utama yang sangat penting. "Eskalasi lanjutan dari krisis utang Eropa menempatkan risiko stabilitas pertumbuhan ekonomi dunia dan aset-aset di luar wilayah Eropa," tuturnya.
Sementara itu, seluruh bursa saham Asia saat IHSG dibuka juga mengalami tekanan jual.
Shanghai Composite turun 2,14 poin atau 0,08 persen ke 2.526,57, Hang Seng melemah 17,17 poin atau 0,60 persen menjadi 19.391,01, Nikkei 225 bercokol di posisi 8.567,42, turun 36,28 atau 0,42 persen, dan Straits Times terkoreksi 5,04 poin atau 0,18 persen ke level 2.825,10.
Kata Pimpinan KPK soal Jaksa Bakal Hadirkan Pengacara Febri Diansyah di Sidang SYL
Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki rencana akan memanggil pengacara Febri Diansyah, dalam sidang kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo
