- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) menerbitkan Global Medium Term Notes (GMTN) senilai US$1 miliar atau sekitar Rp9 triliun dari program penjualan surat utang total senilai US$2 miliar (RP18 triliun). Surat utang global tersebut berjangka waktu 10 tahun dengan kupon 5,5 persen.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji menjelaskan, permintaan investor terhadap surat utang itu berlebih hingga mencapai US$5,5 miliar, di mana partisipasi terbesar datang dari berbagai investor jangka panjang berkualitas tinggi.
“Kami sangat bangga dengan respons positif dari para investor, sekalipun pasar sedang berfluktuasi seperti yang kita alami sekarang,” kata Nur Pamudji dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com, Rabu 16 November 2011.
Dia menjelaskan, kupon 5,5 persen sebesar merupakan bunga dalam mata uang dolar terendah yang pernah diperoleh PLN untuk penawaran obligasi global. Barclays Capital dan Citi bertindak sebagai joint lead managers dan bookrunners untuk penerbitan tersebut.
Ia menjelaskan alokasi investor merata secara geografis, terdiri dari 44 persen untuk Asia, 35 persen untuk Amerika Serikat, dan sisanya 21 persen untuk Eropa. Dari sisi tipe investor, sebagian besar dari obligasi tersebut diberikan kepada manajer investasi berkualitas (64 persen), asuransi dan dana pensiun (19 persen), serta sisanya bank (7 persen), private bank (6 persen), dan bank sentral (4 persen).
Seperti diketahui, Program Global Medium Term Notes PLN yang bernilai US$2 miliar telah disusun pada September 2011 dengan tujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi PLN untuk mengakses pasar utang internasional guna mendanai berbagai keperluan pembiayaan dan belanja modal. PLN terakhir kali menerbitkan obligasi pada 2009.
Tampilan Baru WhatsApp
WhatsApp memperkenalkan desain terbaru dengan menghadirkan sejumlah perubahan pada tampilan aplikasi di perangkat Android dan iOS.
