- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Muhammad Fauzi yang merupakan orang terdekat Muhaimin Iskandar diketahui melaporkan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar bahwa commitmen fee sudah dicairkan. Uang itu sebesar Rp1,5 miliar.
Dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Dwi Aries, terungkap, saat itu atas arahan Muhaimin, M Fauzi meminta agar uang tersebut disimpan dahulu oleh Nyoman Suisnaya dan Dadong Irbarelawan. Meski nantinya uang diambil lagi oleh M Fauzi.
"Karena pemberian commitment fee sudah tercium wartawan," kata JPU Dwi Aries saat membacakan dakwaan Dharnawati di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu 16 November 2011.
Akhirnya uang commitment fee itu berhasil dicairkan Dharnawati sebesar Rp1,5 miliar pada 25 Agustus 2011 pukul 12.00 WIB di BNI KCP Tebet Kemenakertrans. Uang tersebut diberikan dalam bentuk 7 bendel uang kertas tunai pecahan seratus ribuan dengan total Rp700 juta. Dan 16 bendel uang pecahan lima puluh ribuan dengan total Rp800 juta.
"Uang itu dimasukkan dalam kardus durian dan disimpan dalam mobil Avanza hitam No Pol B 1894 SKG," ujar Jaksa Dwi.
Untuk selanjutnya, karena uang tersebut akan diambil oleh M Fauzi untuk Muhaimin yang tak kunjung datang, maka Nyoman dan Dadong Irbarelawan menyimpan uang tersebut disimpan di brankas bendahara Sesditjen P2KT Syafrudin.
Dalam kasus ini, Muhaimin sudah pernah diperiksa KPK. Usai diperiksa, Muhaimin menegaskan tidak terlibat dalam kasus suap yang diduga melibatkan anak buahnya itu. Muhaimin bahkan menyatakan dukungan bagi KPK untuk menuntaskan penegakan hukum atas kasus korupsi di kementerian yang dia pimpin.
"Saya jelaskan semuanya ke KPK. Apa yang terjadi sama sekali tidak ada kaitannya dengan saya. Tidak ada perintah dari saya, tidak ada pembicaraan baik langsung maupun tidak langsung dengan saya," kata Muhaimin usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Senin 3 Oktober 2011. (eh)
Surya Paloh Akui Berkontemplasi Lama Sebelum Putuskan Gabung ke Koalisi Prabowo
Surya Paloh mengatakan, pilihan untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran itu merupakan keputusan yang baik.
