Demo di Wall Street, Bursa Indonesia Aman

Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Demonstran Occupy Wall Street terus menjalankan aksinya dan tetap mengancam untuk menduduki bursa utama Amerika Serikat, New York Stock Exchange pada Kamis, 17 November 2011, waktu setempat.

Lalu, apakah aksi demonstrasi itu akan berdampak pada perdagangan saham di bursa kawasan regional termasuk Indonesia?

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito, mengatakan, perdagangan saham di BEI tidak akan terkena dampak aksi demonstrasi di bursa Wall Street. Sebab, bursa saham Indonesia sangat berbeda.

"Menurut saya, nggak ada alasan kita disamakan dengan Wall Street. Totally different," kata Eddy di Gedung BEI, Jakarta, Kamis 17 November 2011.

Eddy menuturkan, bursa saham Indonesia tidak akan mengalami kejatuhan karena terpengaruh aksi para demonstran di bursa Wall Street, Amerika Serikat. Sebab, pasar saham Indonesia masih mengandalkan transaksi saham dan obligasi.

"Jadi, sangat traditional instrument, belum ada instrumen-instrumen seperti supreme mortgage yang bisa membuat bubble properti di Amerika Serikat seperti awal kejatuhan mereka pada 2007-2008. Jadi, sangat berbeda dengan mereka (AS)," ungkapnya.

Untuk itu, Eddy melanjutkan, dirinya optimistis kalau bursa Indonesia tidak akan terkena dampak dari aksi unjuk rasa yang terjadi di Wall Street tersebut. "Saya yakin nggak," kata dia.

Eddy menegaskan, meskipun bursa Wall Street didemo, BEI tidak akan kehilangan investor. Sebab, hingga saat ini bursa saham domestik masih menunjukkan performa yang baik. "Investor juga nggak akan lari. Bursa kita masih menunjukkan kinerja yang baik," ujarnya.

Menurut dia, BEI juga tidak 'menghanyutkan' sekian besar dana masyarakat Indonesia seperti yang diduga terjadi di Wall Street. Justru dengan banyaknya pencatatan saham perdana, sebenarnya BEI menggerakkan industri-industri yang memang ada di sektor masyarakat. "Memberikan nilai tambah untuk ekonomi Indonesia lah," tuturnya.

Sebelumnya, aksi massa yang dilakukan Occupy Wall Street pada Kamis ini, diharapkan bisa menjadi momentum kembalinya gerakan masyarakat melawan ketidakadilan ekonomi setelah aparat kepolisian mengusir mereka dari markas utamanya, di taman kota.

Dalam gerakan yang sudah berlangsung selama dua bulan ini, tak lebih dari ratusan orang telah ikut bergabung. Bahkan, pada aksi pendudukan Wall Street hari ini, organisasi massa ini berharap bisa mengerahkan ribuan orang untuk berkumpul di Wall Street pada pukul 07.00 pagi waktu setempat.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Occupy Wall Street hari ini berencana menghentikan perdagangan saham di New York Stock Exchange yang dinilai sebagai jantung kapitalisme AS. Namun, aksi massa itu sepertinya akan berhadapan dengan aparat keamanan yang menjaga ketat dan tampaknya akan berupaya menahan mereka mendekati Wall Street. (art)

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua sekaligus anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024