- Andika Wahyu
VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, tingkat likuiditas Indonesia masih kalah dibandingkan dengan Thailand dan Singapura. Padahal Indonesia unggul dalam kapitalisasi pasar dibandingkan Thailand.
Sementara dengan Malaysia, BEI menilai kapitalisasi pasar dan likuditas pasar modal Indonesia bersaing dengan bursa Malaysia.
"Ini tantangan kita untuk bagaimana likuiditas bisa ditingkatkan," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito usai Pencatatan Saham Perdana PT Visi Media Asia Tbk di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 21 November 2011.
Eddy mengungkapkan, keunggulan likuiditas pasar saham Thailand dikarenakan karakter masyarakat Negara Gajah Putih tersebut lebih berani dibandingkan Indonesia. Hal itu pula yang menyebabkan, investor ritel Thailand mempunyai posisi sangat kuat di pasar modal mereka.
"Ritel Thailand kuat sekali mungkin mereka menguasai 60 persen," kata dia.
Eddy menjelaskan, besar kecilnya keterlibatan investor lokal dalam pasar modal diperngaruhi oleh berbagai faktor. Untuk itu, otoritas pasar modal harus bisa membuat terobosan secara intensif.
Dengan berbagai terobosan cepat dan inisiatif yang telah diprakarsai selama ini, BEI berharap dalam lima tahun mendatang Indonesia bisa menyaingi bursa Singapura dalam hal kapitalisasi pasar.
Saat ini, kapitalisasi pasar Indonesia tercatat berada di posisi kedua untuk wilayah Asia Tenggara, atau di bawah Singapura. Macan Asia ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$500 miliar sampai US$600 miliar. Sementara BEI mencatat kapitalisasi pasar modal Indonesia sudah mencapai US$400 miliar.
"Dalam lima tahun ke depan, saya punya keyakinan kalau kita bisa bertambah besar," ujar Eddy. (eh)
Ini Momen Eko dan Akri Jenguk Parto Patrio di Rumah Sakit
Parto Patrio dikabarkan masuk rumah sakit beberapa hari yang lalu, dengan foto terbarunya yang terbaring di dalam ambulans menjadi perbincangan di media sosial.
