- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – Ketua DPR Marzuki Alie meminta Mahfud MD tidak lagi bicara soal jual-beli pasal di DPR. Menurutnya, kasus jual-beli pasal yang dikemukakan Ketua Mahkamah Konstitusi itu beberapa waktu lalu, tidak terjadi pada DPR periode sekarang yang dipimpinnya.
“Mahfud jangan ngomong gitu lah. Itu kasus lama, tidak relevan lagi. Makanya saya tidak terima, dan saya nggak terlalu komentari, karena itu bukan di periode saya. Sama kayak orang kritik Mega, padahal sekarang zaman SBY,” kata Marzuki di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 22 November 2011.
Namun, imbuh Marzuki, apabila kasus jual-beli pasal yang dimaksud Mahfud terjadi pada DPR periode saat ini, maka ia meminta Mahfud untuk membuktikannya. “Buktikan,” ujarnya singkat.
Mahfud mengungkapkan jual beli pasal UU di DPR itu Selasa 15 November 2011, kemarin. “Orang yang berkepentingan itu bisa beli pasal tertentu ke DPR. Jadilah Undang-undang dibuat berdasar kehendak perorangan, bukan kehendak rakyat,” kata Mahfud.
Selama duduk sebagai anggota Badan Legislatif DPR, kata Mahfud, pernah ada seorang menteri yang Rancangan Undang Undangnya tidak masuk dalam prioritas legislasi. Menteri tersebut, menurutnya, kemudian menghubungi anggota DPR, dan meminta DPR mau bertindak sebagai pengusul UU yang ia susun tersebut.
“Dulu kan juga pernah ramai waktu Jamsostek, di mana pemerintah memborong anggota DPR untuk dibawa ke sebuah hotel, lalu dibayar. Disuruh membuat pasal ini, sesudah itu dibawa kembali di DPR,” beber Mahfud. (umi)
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Pada Senin, 22 April, Inter Milan meraih Scudetto ke-20 dalam sejarah mereka, dan cara mereka memastikannya tidak bisa lebih memuaskan lagi.
