Krisis Eropa, Bisnis Perkantoran Asia Stabil

Gedung Perkantoran
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Bisnis ruang perkantoran di kawasan Asia Pasifik diprediksi tetap stabil dalam waktu dekat, seiring tumbuhnya perusahaan lokal. Meski demikian, kondisi itu masih dibayangi memburuknya krisis utang di Eropa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi China.

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

Berdasarkan laporan Colliers International’s Asia Pacific Office Market Overview Kuartal III-2011, permintaan sewa perkantoran dari perusahaan multinasional cenderung melemah sebagai akibat dari kurangnya prospek pertumbuhan di seluruh dunia.

Namun, perusahaan lokal di Asia Pasifik kembali melanjutkan rencana ekspansinya secara agresif, yang diprediksi berakibat tidak seimbangnya tren sewa di kawasan tersebut.

Ganjar Beri Sinyal PDIP di Luar Pemerintahan, Gerindra Tetap Ajak Bersama-sama

Hal itu dapat dilihat dari rata-rata pertumbuhan tarif sewa perkantoran di China yang sebesar 4,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, atau melampaui pertumbuhan secara keseluruhan di kawasan ini sebesar 1,3 persen.

Sementara itu, transaksi penjualan di Asia Pasifik relatif sepi hingga kuartal ketiga 2011. Colliers mencatat, transaksi penjualan gedung kantor di Beijing berkurang. Bahkan, tingkat penjualan gedung kantor anjlok sebesar 70 persen di Hong Kong.

Namun, di sisi lain, beberapa kota lain di kawasan Asia Pasifik ditunjang oleh tingginya minat pembelian oleh investor swasta, sehingga menjadi pengecualian atas menguatnya tingkat penjualan pada kuartal ini.

Kota-kota tersebut, meliputi Guangzhou, di mana sejumlah proyek perkantoran di Pearl River New City baru-baru ini diluncurkan, dan di Brisbane, di mana tercatat penjualan sejumlah aset besar dan penting .

"Ke depan, berlanjutnya dukungan positif dari aliran modal dan peningkatan konsumsi domestik di Asia Pasifik diharapkan mampu mempertahankan tingkat permintaan perkantoran di kawasan ini," ujar Mark Lampard, Managing Director of Corporate Solutions Colliers International untuk kawasan Asia Pasifik.

Dalam waktu dekat, dia menambahkan, tarif sewa dan harga perkantoran diantisipasi akan bergerak perlahan, meski volume penjualan akan menurun di sebagian pasar di kawasan tersebut. "Kecuali di China, yang akan mengalami peningkatkan permintaan dari investor lokal," tutur Lampard.

Sementara itu, di Indonesia, tarif dasar sewa kantor di kawasan CBD pada kuartal III-2011 tercatat pada posisi tertinggi sepanjang sejarah, baik untuk gedung bertarif dolar AS maupun rupiah, yakni sebesar 29 persen lebih tinggi dari saat krisis 1997.

Putusan MK Bersifat Final, Prof Niam: Kontestasi Telah Usai, Saatnya Bersatu

Tarif sewa gedung rata-rata tercatat sebesar Rp111.523/meter persegi/bulan (naik 9,5 persen dari 2010) untuk gedung bertarif rupiah dan US$19.95/meter persegi/bulan (naik 21,4 persen dari 2010) untuk gedung bertarif dolar AS.

Alasan utama pemilik gedung menaikkan tarif sewa adalah karena sulitnya mencari ruang perkantoran berkualitas baik saat ini, dan penyewa harus berjuang dalam mendapatkan ruang perkantoran yang mengakibatkan tingkat hunian ikut bergerak naik menjadi 92,9 persen untuk kuartal III-2011. (art)

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) mengadili kasus pelanggaran etik

Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan Hakim Konstitusi M. Guntur Hamzah tak terbukti melanggar kode etik dan perilaku hakim konstitusi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024