Sekolah Seks Internasional Ramai Diprotes

pelajaran seks
Sumber :
  • Huffingtonpost

VIVAnews - Sekolah seks yang didirikan Ylva Thompson mendapat kritikan dari banyak pihak. Iklan adegan intim yang dibikin sekolah itu juga dilarang keras masuk televisi Austria. Ditolak, lantaran sekolah itu semata-mata menjual adegan seks.

Terkuak, Ada Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Ylva Maria Thompson adalah pemimpin sekolah itu. Warga kelahiran Swedia ini mendirikan sebuah sekolah yang mengajarkan bagaimana menjadi pecinta yang baik. Biayanya memang cukup mahal.

Satu term studi di sekolah seks internasional memakan biaya £ 1.400 sekitar Rp20 juta setiap siswa. Ini adalah sekolah internasional pertama yang secara khusus mengajarkan soal adegan intim.

Ylva menegaskan bahwa sekolah menerima siapa saja yang telah berusia di atas 16 tahun untuk menuntut ilmu di sekolah ini.

Selama menjalani studi, siswa akan tinggal asmara yang digabung agar bisa mempraktekkan pekerjaan rumah."Pendidikan inti kami bukanlah teoritis, tetapi sangat praktis. Penekanannya adalah bagaimana untuk menjadi kekasih yang lebih baik", ujar kepala sekolah, seperti dikutip Huffington Post.

Namun, keberadaan sekolah khusus ini diprotes keras sejumlah kalangan. Iklan promosi sekolah yang menampilkan adegan intim telah dilarang beredar di televisi Austria. "Semuanya dibungkus dengan sesuatu yang sangat gaya, tapi intinya hanya menjual seks," komentar seorang pemrotes.

Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra
Arema FC

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024