VIVAnews - Badan Pengawas Pemilu siap memproses laporan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal gerakan Asal Bukan S di tubuh Tentara Nasional Indonesia. Tapi tentunya jika Presiden mendaftarkan laporan secara resmi.
"Kalau presiden merasa perlu melaporkan kasus tersebut, silakan. Kami tidak boleh menolak laporan,” kata Ketua Badan Pengawas Pemilu, Nur Hidayat Sardini, usai menerima konsultasi Panitia Pengawas Pemilu DKI di Gedung Badan Pengawas, Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa, 3 Februari 2009.
Menurut Nur Hidayat, sebagai pengawas, lembaganya tidak boleh meminta seseorang untuk melaporkan kejadian atau menolak laporan terkait dugaan pelanggaran kampanye. ”Kami berempati ataupun antipati,” ujarnya.
Pada saat Rapat Pimpinan TNI dan Polri, Presiden menyampaikan kabar tak sedap. Ada dugaan anggota TNI yang memobilisasi anggota lainnya dengan menyebut ABS alias Asal Bukan capres 'S'. Selain itu diduga ada pula anggota Polri yang menjadi tim sukses bagi salah satu calon presiden.
Namun, dalam pidato yang sama, Presiden membantah sendiri isu itu. Presiden hanya berharap peristiwa elit TNI partisan seperti pada 2004 tidak terjadi lagi.
Baca Juga :
Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Indonesia Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia
VIVA.co.id
4 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
4 Tips Mudah Cara Membuat Hopper di Minecraft!
Gadget
7 menit lalu
Hopper Minecraft berperan penting sebagai kotak penyimpanan dan pengelola item. Dengan kemampuan menyimpan, mentransfer, dan terhubung dengan Redstone, Hopper menjadi ala
Megawati Hangestri Resmi Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks: Kenaikan Gaji Hingga 50%!
Wisata
8 menit lalu
Megawati Hangestri Pertiwi, pemain voli putri Indonesia yang dikenal dengan julukan Megatron, telah secara resmi memperpanjang kontraknya dengan Red Sparks untuk musim me
Sebanyak tiga artefak kuno asal Indonesia telah ditemukan oleh Kejaksaan Negeri Manhattan New York, Amerika Serikat dan akan dikembalikan ke Indonesia. Namun benarkah ket
Dengan menyisihkan sebagian pendapatannya dari memarkir, untuk ditabung, Salamun (65 tahun) seorang juru parkir asal Desa Kebontemu, Kecamatan Peterongan, Jombang.
Selengkapnya
Isu Terkini