- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakaan di saat negara maju di Eropa dan Amerika mengalami penurunan peringkat, Indonesia justru mengalami kenaikan peringkat, yaitu menjadi negara yang masuk Investment Grade oleh Fitch Ratings.
"Di tengah situasi ekonomi tidak menentu saat ini banyak negara yang diturunkan kredit ratingnya. Bahkan ada 6 bank bertaraf global yang diturunkan peringkatnya. Kita gembira mendapatkan ini," ujarnya di Istana Negara, Jumat, 16 Desember 2011.
Ia menilai kenaikan peringkat itu disebabkan Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi kuat yang mencapai 6 persen dan tahan goncangan. Sementara itu rasio utang terhadap PDB di bawah 25 persen, dan defisit anggaran di bawah 2,5 persen. "Bahkan mendekati nol sampai 2014 nanti. Di tengah banyak negara yang ratio utang terhadap PDB yang tinggi," tambahnya.
Alasan yang lain yaitu kebijakan ekonomi makro dijaga tetap prudent. Hal ini penting agar pada saat krisis perekonomian tidak runtuh.
Yudhoyono berharap stabilitas politik masih terjaga. Sebab, jika bergejolak akan mengganggu ekonomi. Selain itu korupsi juga harus diberantas agar ekonomi tetap tumbuh. Ia juga berpesan agar pasar dalam negeri terus diperkuat agar tidak terpengaruh jika pasar global bergejolak. (umi)