- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono, mengatakan kenaikan peringkat utang delapan bank Indonesia akan berpengaruh dengan penurunan suku bunga kredit perbankan. Menurut Sigit, delapan bank itu akan lebih mudah mendapatkan pinjaman luar negeri.
"Di samping itu, bunganya juga akan lebih murah," ujar Sigit dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 20 Desember 2011.
Sigit mengatakan, terkait kenaikan peringkat itu, biaya dana atau biaya operasional juga akan turun. Hal itu mempengaruhi suku bunga kredit yang lebih murah.
Delapan bank yang peringkat utangnya dinaikkan oleh Fitch Ratings adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, Lembaga Pembiayaan Export-Import (Indonexim), PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, dan PT CIMB Niaga Tbk. Outlook semua bank ini stabil.
"Kenaikan peringkat bagi bank ini terutama tiga bank BUMN (Bank Mandiri, BRI, dan BNI) dan Indoexim yang dimiliki pemerintah dari BB+ menjadi BBB-. Ini mencerminkan pandangan Fitch dengan kemungkinan dukungan pemerintah pada saat dibutuhkan. Bank itu juga memiliki peranan dalam pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Financial Institution Fitch, Julita Wikana, dalam keterangan pers, Senin, 19 Desember 2011.
Kenaikan peringkat utang CIMB Niaga, OCBC NISP, dan BII dari BB+ menjadi BBB. Kenaikan ini merefleksikan ekspektasi Fitch dengan kekuatan dari bank asing. Sementara itu, kenaikan peringkat surat utang BCA berdasarkan rekam jejak dan pemberian kredit, yang memiliki hubungan ekonomi domestik. (art)