Gapuraprima Target Bangun 1.000 Kamar Hotel

Properti
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Perusahaan properti PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) menargetkan pembangunan 1.000 unit kamar hotel dalam waktu tiga tahun sejak 2012. Kamar-kamar hotel yang akan dibangun dalam beberapa tower itu tersebar di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

"Target 1.000 kamar hotel itu antara lain di Jalan Gatot Subroto, Kuningan (Jakarta), Banten, Bekasi, dan lainnya," kata Direktur Utama Gapuraprima, Rudy Margono, dalam paparan publik perseroan di Albergo Tower The Belleza, Permata Hijau, Jakarta, Selasa, 20 Desember 2011.

Direktur Operasional Gapuraprima, Amin Maulana, menuturkan, pendapatan berkelanjutan sebesar 30 persen setiap tahun selama tiga tahun diperuntukkan bagi pengembangan 1.000 kamar hotel itu.

"Tahun pertama pada 2012, target kami 400 kamar hotel. Ada yang sudah selesai dikembangkan, misalnya di Mansion, Belleza. Nantinya akan ada beberapa yang dialihfungsikan menjadi hotel," kata Amin. Dari 1.000 kamar hotel itu, menurut dia, akan dikerjasamakan dengan beberapa operator perhotelan.

Belanja Modal Rp417 miliar
Sementara itu, Gapuraprima menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2012 sebesar Rp417 miliar.

Menurut Amin Maulana, anggaran capex 2012 akan digunakan untuk pembangunan beberapa proyek yang belum selesai dibangun, akuisisi beberapa perusahaan properti dan penyertaan modal di beberapa tempat.

"Untuk akuisisi, kami sudah melakukan pembicaraan dengan PT MASS (Mitra Abadi Sukses Sejahtera) dan akan dilakukan pada semester I-2012 dengan nilai sekitar Rp25 miliar," kata dia.

Beberapa proyek yang akan dikerjakan pada 2012 antara lain, penyelesaian Albergo Tower The Bellezza, penyelesaian tower B di Central Business District (CBD) Serpong, Kebagusan City, dan penyelesaian Gapura Prima Plaza.

Direktur Keuangan GPRA, Tri Rahayu Rahayuningsih, menuturkan, dari dana capex 2012, sekitar Rp150 miliar berasal dari pinjaman perbankan.

"Kami sudah lakukan pembicaraan dengan dua bank yaitu Bank Mandiri dan BNI (PT Bank Negara Indonesia Tbk) dengan komposisi 50-50," ungkapnya.

Sementara itu, Tri melanjutkan, sisa dana capex akan diambilkan dari kas internal perseroan seperti uang muka pembelian unit.

Tahun ini, perseroan menganggarkan capex sekitar Rp300 miliar. "Menjelang akhir tahun baru terserap sekitar 60 persen, karena ada beberapa perizinan yang belum selesai," kata dia. (art)

Bintangi Series Main Api, Darius Sinathrya Minta Izin ke Istri dan Anak
Ilustrasi tersangka pelaku

Nekat Selundupkan Sabu 6 Kg, Tiga Warga Aceh Diringkus di Bandara Kualanamu

Dalam aksinya, tiga warga Aceh itu masing-masing membawa sabu seberat 2 kilogram di tas ransel mereka.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024