Timwas Century Tak Yakin Hasil Audit BPK

Koordinator Tim Advokasi Pandangan dan Sikap Keagamaan MUI, Ahmad Yani.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews – Hari ini, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan menyerahkan hasil audit forensik Bank Century kepada DPR. Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyatakan, hasil audit forensik ini akan berbeda dengan hasil audit investigasi yang sebelumnya juga sudah dilakukan BPK.

Pramono menjelaskan, audit investigasi bersifat luas atau makro, sedangkan audit forensik penelusurannya lebih spesifik ke arah dugaan penyimpangan. “Audit forensik semata-mata untuk mengetahui lebih detail kemungkinan adanya penyalahgunaan, terutama aliran dana,” kata dia.

Namun anggota Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR, Ahmad Yani, mengaku tidak berharap banyak kepada hasil audit forensik BPK. Ia menduga hasil audit forensik akan sangat mengecewakan, dan tidak akan menguak temuan-temuan baru seperti yang diharapkan Timwas.

“Saya sudah dapat informasi dari kawan-kawan di dalam BPK yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa tidak ada hal-hal baru. Bahkan lebih jelek dari audit investigasi awal,” kata Yani kepada VIVAnews, Jumat 23 Desember 2011. Informasi ini pula, terang Yani, yang membuat dirinya tidak setuju dengan perpanjangan masa kerja Timwas Century DPR.

“Ini hanya sandera-menyandera, masuk angin, main-main. Tidak terlalu penting soal aliran dananya ke siapa-siapa,” tegas Yani. Menurut politisi PPP itu, esensinya adalah bail-out Century melanggar Undang-undang, melawan hukum, dan merugikan negara. “Intinya ada korupsi di sana,” kata Yani.

“Kasus Century ini sudah antiklimaks. Kita salah dari awal karena mengikuti grand design KPK jilid II,” tutur Yani. Menurutnya, audit forensik BPK kali ini tidak akan terlalu berpengaruh. “Kenapa juga kasus Century ini harus ada audit forensik, tapi kasus-kasus lain tidak,” ujar Yani. (eh)

Motor Bebek Baru Paling Mahal di RI, Cocok Buat Orang yang Kelebihan Uang
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati

Miris! Angka Stunting Cuma Turun 0,1 Persen, Padahal Sudah Keluar Puluhan Triliun

Komisi IX DPR RI mengkritisi turunnya angka prevalensi stunting hanya 0,1 persen dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024