VIVAnews - Menjelang akhir pekan, nilai tukar rupiah bergerak stabil dengan kisaran penguatan di bawah 50 poin.
Dalam transaksi yang dikutip di Bloomberg, perdagangan pukul 9.30 WIB, Jumat 6 Februari 2009, hanya menguat tipis, 32 poin ke level Rp 11.787 per dolar AS.
Pengamat pasar uang dari PT Bank CIMB Niaga Tbk Emmanuael Krisnijayanto mengatakan, sepinya transaksi di pasar valuta asing merupakan kebiasaan menjelang akhir pekan. Apalagi, kali ini tidak ada berita baik maupun buruk. "Ini yang membuat rupiah stabil," kata dia kepada VIVAnews melalui sambungan telepon di Jakarta.
Menurut dia, kecenderungan stabil rupiah diperkirakan hingga akhir perdagangan hari ini. Rupiah hari ini diperkirakan masih bergerak pada kisaran Rp 11.750 - Rp 11.850 per dolar AS.
Ketatnya pengawasan transaksi derivatif juga membuat investor enggan melakukan transaksi. "Mereka memilih langsung melalui bank," ujar dia.
Sedangkan mengenai penerbitan sukuk ritel seri SR 001 juga belum mempengaruhi pergerakan pasar. Menurut Emmanuel, paling tidak penerbitan sukuk baru menjadi sentimen positif saat settlement, 23 Februari mendatang. "Ini akan mendatangkan aliran dana dari Arab dan Timur Tengah," katanya.
Pagi ini, sejumlah mata uang menguat terhadap dolar AS, di antaranya yen Jepang yang menguat 19 sen menjadi 91,03 per dolar AS, dan dolar Australia menguat 0,4 sen ke 0,65 per dolar AS. Sedangkan dolar Singapura melemah 0,8 sen menjadi 1,50 per dolar AS. Serta euro melemah 0,06 sen menjadi US$ 1,27 per euro.
3 Kali Bos Microsoft Satya Nadella ke Indonesia, Semuanya Ketemu Jokowi
Kunjungan Kepala Eksekutif Microsoft Satya Nadella ke Indonesia besok bukan pertama kali.
