- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menyatakan perlunya sosiasilasi gencar kepada masyarakat dan sumber daya manusia, khususnya operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam menyambut pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang akan berlaku per 1 April 2012.
"Secara infrastruktur fisik, kami siap 80 persen, peraturan siap. Tetapi, SDM dan pengawas, pelaksana di lapangan sudah siap apa belum," kata Ketua Hiswana Migas, Eri Purnomohadi di Jakarta, Senin 9 Januari 2012.
Menurut Eri, masyarakat saat ini masih bingung tentang wacana pembatasan BBM bersubsidi, sehingga dibutuhkan sosialiasi dan edukasi yang gencar agar implementasi serta teknis pelaksanaan di lapangan pada 1 April 2012 dapat berjalan lancar. "Hari pertama nanti, sosialisasi dan edukasi masyarakat yang menentukan," ujarnya.
Selain itu, ia meminta agar saat implementasi pembatasan BBM bersubsidi, pendampingan dari polisi diperlukan untuk menjaga setiap SPBU.
Sementara itu, mengenai wacana pemerintah yang akan memberikan insentif kepada para pengusaha SPBU berupa pinjaman murah untuk membangun infrastruktur SPBU disambut baik oleh Hiswana.
"Kami sambut baik pinjaman dana dari pemerintah yang lebih soft, karena itu tetap pinjaman yang harus dikembalikan, dengan bunga yang murah tentunya," kata Eri.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan juga akan menganggarkan dana sekitar Rp900 miliar untuk menyiapkan infrastruktur SPBU dan perangkat konversi BBM ke gas seperti dispenser, tangki bahan bakar, serta pipanisasi.
Alokasi anggaran juga akan disalurkan untuk persiapan distribusi dan penyediaan teknologi seperti alat konversi. (art)
Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal
Baru-baru ini terjadi di media sosial, sebuah video di media sosial memperlihatkan pengendara motor menabrak sebuah mobil pikap hingga terjungkal.
