VIVAnews - Berbeda dengan status rekening efek, nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas yang memiliki rekening dana sepertinya masih harus bersabar.
Otoritas pasar modal hingga kini belum dapat membeberkan jumlah dana nasabah serta uang yang diduga digelapkan komisaris utama perusahaan sekuritas tersebut.
Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida menuturkan, proses penyidikan dana nasabah tersebut kini dalam penanganan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Polri.
"Untuk rekonsiliasi efek nasabah dalam bentuk dana belum menyentuh ke sana (tahap rekonsiliasi)," kata dia di kantornya, Lapangan Banteng Timur, Jumat 6 Februari 2009.
Nurhaida mengatakan, pihaknya sudah membantu proses penyidikan itu dengan menyerahkan berkas dokumen nasabah yang masuk ke Bapepam-LK kepada Bareskrim. "Tentunya dari sana yang akan melakukan proses penyidikan," ujarnya.
Direktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Hosein menambahkan, rekonsiliasi klaim rekening efek nasabah berupa dana cukup sulit dilaksanakan. Sebab, ada kemungkinan klaim dana nasabah Sarijaya bersumber dari piutang, margin, atau cara-cara lainnya.
Untuk itu, dia melanjutkan, Bapepam-LK dan Self Regulatory Organization (SRO) tidak bisa melakukan klaim sepihak terhadap total rekening dana nasabah yang digelapkan. "Kami harus mencocokkan data dengan Bareskrim," ujarnya.
STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) telah mengantongi kunci keganasan Uzbekistan di Piala Asia U23.
