VIVAnews - Semua indeks harga saham di Wall Street Jumat sore waktu setempat, 6 Februari 2009, (Sabtu pagi WIB) naik lebih dari dua persen. Para investor tampak menaruh keyakinan besar bahwa program stimulus ratusan miliar dolar yang diajukan Presiden AS, Barack Obama, bisa dilulukan Senat sehingga dapat mencegah ekonomi AS dari krisis yang lebih buruk.
Padahal, hingga berita ini diturunkan suasana sidang di Senat masih berlangsung alot. Nilai proposal pun kemungkinan berkurang, dari US$900 miliar yang diajukan Obama menjadi sekitar US$700 miliar seperti yang diharapkan sebagian anggota Senat.
Namun para investor di Wall Street tetap berharap atas lolosnya program stimulus. Optimisme ini terlihat dari naiknya indeks Dow Jones sebesar 217.52 poin atau 2,70 persen menjadi 8.280,59 poin. Sehari sebelumnya, Dow juga naik 106 poin.
Kenaikan juga melanda indeks S&P 500 sebesar 22,75 poin (2,69 persen) menjadi 868,60, Nasdaq 45,47 poin (2,94 persen) menjadi 1.591,71, serta Russell 2000 15,62 poin (3,43 persen) menjadi 470,70 poin.
Investor yakin bahwa Senat tidak akan sampai tega menolak proposal ekonomi Obama yang sangat mendesak mengingat kondisi ekonomi rakyat terus menurun dan pengangguran kian meningkat. Apalagi kalangan korporat di AS telah memutuskan hubungan kerja atas 598.000 orang selama Januari lalu. Menurut data Departemen Tenaga Kerja AS, tingkat pengangguran sudah mencapai 7,6 persen. Itu adalah yang tertinggi sejak akhir 1982.
"Semua perhatian kini benar-benar tercurah ke Washington," kata Dan Cook. pengamat bursa di IG Markets, Chicago. Menurut Cook, parahnya tingkat pengangguran itu bisa membuat para politisi di Senat terenyuh dan segera bertindak dengan meluluskan program stimulus dari pemerintah.
Sementara itu nilai tukar dolar atas mata uang utama lain terus menguat. Harga emas pun naik. Namun harga minyak mentah light sweet di bursa New York turun US$1 menjadi US$40,17 per barel.
Di luar AS, semua indeks saham di Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang juga naik - masing-masing sebesar 1,49 persen, 2,97 persen, 1,84 persen, dan 1,60 persen. (AP)
VIVA.co.id
7 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Soal Isu Timnas Uzbekistan Pakai Dopping di Piala Asia U-23, Begini Faktanya
Ceritakita
11 menit lalu
Belakangan ini, persebaran video terkait Piala Asia U-23 makin masif hampir di media sosial. Namun, tak sedikit pula video-video tersebut dipertanyakan kebenarannya.
Telur merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Telur juga kaya akan protein dan vitamin yang penting bagi tubuh
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung Triwulan I-2024
Lampung
12 menit lalu
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung melaporkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan pertama tahun 2024 sebesar 3,30 persen secara tahunan.
Mantan Pelatih Malaysia Bongkar Perbedaan Kualitas Naturalisasi Indonesia dan Malaysia
Jabar
15 menit lalu
Mantan pelatih Malaysia, Ong Kim Swee turut menyoroti langkah Timnas Indonesia yang gencar melakukan naturalisasi. Ia juga membandingkan kualitas pemain naturalisasi Indo
Selengkapnya
Isu Terkini