Opsi Bank Infrastruktur Mulai Dikaji

Menko Perekonomian Hatta Rajasa
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Pemerintah sepakat membentuk bank infrastruktur untuk membiayai seluruh proyek pembangunan di Tanah Air, baik yang terkait dengan program masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) ataupun tidak.

Aksi Pro-Palestina di AS, Joe Biden: Tidak Boleh Ada Anti-Yahudi

Namun, pemerintah belum bisa menentukan bentuk lembaga keuangan yang tepat untuk konsep bank infrastruktur seperti diharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menjelaskan rapat kabinet tadi menemukan sejumlah opsi dalam membuat bank infrastruktur. Opsi pertama adalah memperkuat lembaga keuangan yang ada seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

"Kita punya SMI dan IIF.  Kalau mendesak bisa menggunakan lembaga yang ada, mengeluarkan obligasi untuk memperkuat permodalan dan pembiayaan infrastruktur," kata Hatta seusai rapat kabinet terbatas di Jakarta, Rabu 25 Januari 2012.

Selain memperkuat dua lembaga pembiayaan tersebut, pemerintah juga bisa  menyiapkan PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk untuk membentuk desk khusus infrastruktur. Pemilihan kedua bank ini didasarkan pada pengalaman dua bank pelat merah ini yang banyak membiayai proyek infrastruktur Indonesia.

Opsi lainnya, Hatta melanjutkan, adalah membentuk bank baru yang khusus menangani pembiayaan infrastruktur. Bank khusus infrastruktur ini bisa mengikuti model Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang dahulu bertugas seperti lembaga penjaminan infrastruktur untuk membangun proyek-proyek jangka panjang.

Mengenai sumber pendanaannya, pemerintah bisa mengambil sebagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau dari Indonesia Incorporated yang di dalamnya terdapat BUMN, swasta, dan Foreign Direct Investment (FDI).

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution menegaskan pembentukan bank infrastruktur memerlukan waktu panjang. Selain urusan permodalan yang kuat, pembentukan bank juga memerlukan dasar hukum yang jelas dan kuat.

Darmin mengakui saat ini memang merupakan momentum yang pas untuk membentuk bank infrastruktur, mengingat pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia berjalan baik. Ditambah lagi, Indonesia telah mengantongi peringkat investment grade dari dua lembaga pemeringkat internasional.

"Dengan investment grade, sumber pendanaan jauh lebih terbuka dan tergantung kepada kita siap atau tidak. Semakin siap, maka akan mengundang dana-dana jangka panjang yang murah itu, semakin optimum dampaknya ke perekonomian kita," katanya. (art)

Jokowi akan Bisiki Prabowo soal Potensi Besar dari Budi Daya Ikan Nila Salin
Tarsum, Tersangka kasus pembunuhan mutilasi di Ciamis diamankan Polisi

Terungkap, Ini Hasil Tes Kejiwaan Suami Mutilasi Istri di Ciamis

Hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap Tarsum (51), suami di Ciamis yang memutilasi istrinya sendiri, Yanti (44), di RSUD Ciamis mengharuskan pelaku dirujuk ke RS Jiwa.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024