- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Pemerintah kemungkinan akan melakukan penunjukan langsung terhadap suatu bank dalam mendukung pembiayaan infrastruktur di Tanah Air.
Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, selain penunjukan langsung, pemerintah juga akan melakukan pembenahan terhadap instansi pembiayaan yang telah ada.
Instansi tersebut antara lain Indonesia Infrastructure Finance, Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Pusat Investasi Pemerintah, dan Asean Infrastructure Fund.
"Kami sudah pelajari dan diskusikan dalam sidang kabinet," kata dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 26 Januari 2012.
Selain dua hal tersebut, dia melanjutkan, pemerintah juga tengah mengkaji pembentukan bank infrastruktur. Pemerintah akan belajar dari pengalaman realisasi pembentukan proyek ini sebelumnya.
"Dulu kita sudah punya bank infrastruktur, namanya Bapindo, Bank PDFCI (Private Development Finance Corporation of Indonesia), itu semua gagal," ujar Agus.
Kali ini, Agus menambahkan, pemerintah merasa optimistis rencana tersebut dapat terwujud dengan dukungan iklim perbankan yang tengah baik saat ini.
"Nah, sekarang kita punya perbankan yang sehat, yang ditandai dengan kredit bermasalahnya rendah, rasio kecukupan modalnya baik, keuntungan baik. Mereka banyak memiliki fasilitas yang tidak terpakai saat mereka mendukung infrastruktur, tapi belum bisa terealisasi," ungkapnya.
Agus juga mengingatkan, segala upaya ini merupakan bentuk dukungan dan kunci dari keberhasilan realisasi pembangunan infrastruktur, tetapi eksekusinya di lapangan.
"Karena kita lihat ada begitu banyak pembiayaan untuk jalan tol, energi, dan pelabuhan yang belum bisa dicairkan, karena memang realisasi eksekusinya di lapangan belum cukup cepat," tuturnya. (art)
Jonathan Kuo, Pianis Muda Indonesia yang Kembali Memukau di Panggung Musik Klasik
Peningkatan kemampuan Jonathan Kuo juga tidak luput dari pengakuan mentornya, Iswargia R Sudarno, yang melihat potensi besar sebagai seorang pianis solois.
