- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Pemerintah mempersiapkan pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Hal ini merupakan langkah untuk mengantisipasi gejolak harga minyak yang saat ini diprediksi akan melebihi angka asumsi.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan rencana itu diperkuat adanya kekhawatiran soal batalnya kebijakan efisiensi subsidi energi yang telah ditetapkan.
"Kalau seandainya yang kami rencanakan ini tidak jalan tentu akan ada implikasinya, tentu ada alasan untuk mengajukan APBN-P," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 2 Februari 2012.
Langkah ini dia nilai realistis dengan permasalahan yang terjadi saat ini. Selain APBN-P, pemerintah juga terus berupaya merealisir kebijakan pembatasan subsidi energi.
"Karena kita harus realistis. Harga minyak sekarang meningkat di atas harga asumsi dan kita semua harus mengendalikan subsidi," katanya.
Inisiatif untuk mengendalikan subsidi adalah dengan kebijakan pengendalian BBM, konversi BBM ke BBG secara bertahap, dan menaikkan tarif dasar listrik.
Agus menjelaskan, dalam APBN-P tersebut pemerintah akan mencari celah untuk menyiasati bengkaknya nilai asumsi harga minyak. Salah satunya adalah dengan mengefisienkan pos-pos anggaran pemerintah lainnya sehingga nantinya diharapkan keuangan pemerintah dapat tetap kredibel.
"Paling tidak harga minyak akan berbeda. Kalau di APBN-P itu diusulkan, itu ada usulan-usulan untuk menurunkan belanja pemerintah supaya anggaran fiskal kita menjadi kredibel," dia menjelaskan.
Asumsi harga minyak dalam APBN 2012 dipatok US$90 per barel, sementara posisi harga minyak mentah AS sudah mencapai US$97 per barel pada Kamis ini. (kd)
Usai Ramai Digosipkan Selingkuh, Rizky Nazar Minta Maaf
Belakangan ini ramai diperbincangkan hubungan asmara Rizky Nazar dan Syifa Hadju yang diduga kandas akibat Salshabilla Adriani. Hal ini berawal dari potongan video mereka
