VIVAnews - Polisi mengerahkan barisan intelijennya untuk mengamankan proses Pemilu dan Pemilihan Presiden 2009. Aparat intelijen ini membantu kerja Sentra Penegakan Hukum Terpadu, sebuah koordinasi Pengawas Pemilu, kejaksaan dengan kepolisian.
"Kami menyiapkan peran intel itu untuk monitoring dan deteksi kawal pelanggaran pidana Pemilu," kata Kepala Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri memberi sambutan dalam koordinasi nasional Sentra Penegakan Hukum Terpadu di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa 10 Februari 2009.
Bambang Hendarso menjelaskan, Pemilu merupakan saat banyak kepentingan saling bertemu sehingga konflik rawan meletup. Di sinilah intelijen polisi bekerja mengumpulkan data, yang kemudian disinkronkan dengan bukti-bukti awal dari Pengawas Pemilu.
"Namun andai kata setelah dinilai Panitia Pengawas ketika masuk ranah hukum ternyata bukan (pidana), terus diambil bersama, apakah akan digulirkan terus hingga pengadilan atau dihentikan. Sehingga tiada keraguan," kata Bambang Hendarso.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Kantongi Rahasia Timnas Uzbekistan, Ini Kata STY Jelang Laga Semifinal Nanti Malam
Siap
10 menit lalu
Alasan utama adalah transisi mereka sangat cepat, dari menyerang ke bertahan dan dari bertahan ke menyerang. Mungkin itu faktor yang membuat Uzbekistan menjadi salah satu
Selain itu, Dina Tia juga menuturkan bahwa setiap pemuda yang ada, patut untuk ikut andil dalam mengembangkan potensi yang ada di tempatnya masing-masing.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, ingin membawa Indonesia kembali berlaga di cabang olahraga sepak bola putra Olimpiade. Indonesia akan menghadapi Uzbekistan
Menyayangi binatang dan mencintai lingkungan hidup sangat ditekankan oleh ajaran Islam. Dua tindakan tersebut akan dibalas dengan pahala yang besar di akhirat.
Selengkapnya
Isu Terkini