- ANTARA/Nyoman Budhiana
VIVAnews - Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Provinsi Bali, Ida Bagus Made Parwata, menargetkan investasi yang masuk ke Pulau Dewata pada tahun ini bisa mencapai Rp18,3 triliun.
Target itu bisa terealisasi jika pertumbuhan ekonomi Bali berada di kisaran 6,5 persen. Selama ini, Bali menggantungkan sumber investasi dari sektor tersier berupa pembangunan akomodasi pariwisata.
“Soal pemberian izin, kami mempertimbangkan kebijakan lokal seperti moratorium pembangunan akomodasi pariwisata di Bali selatan,” kata Parwata di Denpasar, Bali, Rabu, 15 Februari 2012.
BPMP Bali tahun lalu menargetkan nilai investasi sebesar Rp15,3 triliun. Pada triwulan I-2011, perolehan nilai investasi mencapai Rp4 triliun. Sementara itu, sepanjang 2011, realisasi investasi Bali hanya mencapai Rp9 triliun.
Kendati masih di bawah target, Parwata mengatakan, nilai investasi itu belum memperhitungkan investasi yang berasal dari pemerintah melalui belanja modal dan kredit perbankan.
“Kami masih menunggu nilai investasi dari pemerintah dan sektor perbankan. Perkiraan kami, total investasi akan melebihi target, yakni di atas Rp15,3 triliun atau naik sekitar 200 persen,” ujarnya.
Selama ini, sumber pemasukan investasi di Bali hampir seluruhnya berasal dari sektor tersier yang menyumbang hingga 86 persen. Sementara itu, sektor primer atau pertanian tergolong paling rendah, dengan pertumbuhan investasi di bawah 1 persen. (art)