Indonesia Lebih Menarik Dibanding Brasil

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia : Pembangunan Rusun
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, menilai Indonesia adalah negara yang paling menarik untuk berinvestasi dibandingkan negara lain, seperti Brasil. Sebab, jika ingin berinvestasi di Brasil dikenakan pajak sebesar 6 persen.

Menurut dia, setelah Indonesia mendapat peringkat investasi atau investment grade, investasi di Indonesia akan semakin menarik. Terutama untuk menempatkan dana pensiunan atau produk seperti reksa dana. Sementara itu, untuk surat utang, imbal hasil yang diberikan juga masih menarik.

"Jika di Brasil investor harus membayar pajak 6 persen, di Indonesia dengan rezim devisa bebas, itu akan lebih menarik investor untuk masuk," ujar Fauzi di acara Wealth on Wealth di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis 16 Februari 2012.

Fauzi menambahkan, dari sisi fiskal dan moneter, fundamental ekonomi masih cukup kuat, dengan suku bunga yang masih kompetitif. Volatilitas nilai tukar rupiah masih akan terkendali.

General Manager Wealth Management, Consumer Banking and Head of Marketing Standard Chatered Bank Indonesia, Lany Hendra, mengungkapkan, investasi di Indonesia terutama di produk reksa dana masih menjadi primadona.

"Reksa dana masih populer, dengan pilihan yang cukup banyak. Sementara itu, dari sisi komoditas, juga masih cukup menarik," ujarnya.

Investasi di Indonesia akan tumbuh dengan baik, terutama di obligasi negara. Namun, pemilihan instrumen investasi itu kembali ke profil risiko masing-masing nasabah.

Dia menambahkan, pengelolaan kekayaan (wealth management) sendiri naik cukup signifikan. Pertumbuhan orang kaya juga masih akan meningkat 20 persen. Mereka memilih instrumen investasi seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau sukuk ritel. "Asuransi dalam 3-6 tahun terakhir juga cukup bagus," ujarnya. (art)

2 Militer Israel Tewas usai Kena Serangan Rudal Hizbullah
Jet Tempur F-16 (Doc: CNA)

Jet Tempur F-16 Singapura Jatuh

Jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) jatuh di Pangkalan Udara Tengah, tak lama setelah lepas landas pada Rabu sore, 8 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024