- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan terdapat potensi munculnya masalah pengangguran membayangi Indonesia. Sebab, perusahaan asal Taiwan di Indonesia yang bergerak pada sektor garmen dan sepatu berencana merelokasi pabriknya ke mancanegara.
Ketua Apindo, Sofjan Wanandi, mengatakan bahwa rekolasi perusahaan ini berpotensi memberhentikan sekitar 500 ribu pekerja di dua pabrik tersebut. "Lokasi pabrik itu berada di Banten dan Jawa Barat," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 21 Februari 2012.
Alasan kedua perusahaan ini merelokasi pabriknya, lanjutnya, karena tingginya beban upah buruh yang harus dibayarkan. Negara tujuan relokasi kedua perusahaan ini ialah Myanmar.
"Ini mereka sudah menyatakan mereka terpaksa pergi karena UMP (upah minimum pekerja). Mereka tidak tahan dari Rp1,2 juta menjadi naik Rp1,7 juta di Banten," tuturnya.
Sofyan menilai, masalah ini tidak perlu terjadi jika pemerintah membenahi sektor infrastruktur, listrik, logistik, dan kepastian hukum. Dengan mumpuninya seluruh sektor tersebut, beban biaya produksi dapat ditekan.
"Sebetulnya jika hal itu diperbaiki, pengusaha tidak keberatan untuk menaikkan upah karena cost berkurang," tuturnya.