VIVAnews - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengaku tidak akan mengandalkan stimulus dalam bentuk penghematan pajak.
"Stimulus sebesar Rp 43 triliun itu tidak mungkin tercapai karena itu hanya estimasi tahun lalu," kata dia di Jakarta, Rabu, 11 Februari 2009.
Menurut dia, pemerintah hanya sekedar memasukkan komponen tersebut ke paket stimulus agar kelihatan membengkak. "Kalau pemerintah mampu melakukan penghematan setengahnya saja, maka itu sudah dikatakan bagus," katanya. "Paket stimulus Rp 71 triliun itu ada kepentingan politiknya."
Apindo menilai stimulus fiskal dalam bentuk Pajak Penghasilan ditanggung pemerintah tidak banyak berpengaruh. "Beberapa waktu lalu saya kumpulkan serikat buruh se Indonesia, mereka bilang stimulus itu tidak menguntungkan," ujarnya.
Karena, sebagian besar pekerja yang terancam PHK berada di bawah penghasilan tidak kena pajak. Sehingga menurut mereka tidak akan mencegah PHK. Permasalahan utama yang dihadapai industri dalam negeri tidak adanya pesanan produksi.
"Ini yang tidak bisa diselesaikan dengan stimulus PPh," kata dia. Sehingga wajar jika pengusaha harus merumahkan karyawannya karena tidak ada yang dikerjakan.
BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta
BPBD DKI mengungkap tiga sumber ancaman gempa di wilayah DKI Jakarta dan pengungkapan sumber ancaman tersebut sebagai upaya untuk memitigasi bencana.
