Bursa Siapkan Sistem Baru Manajemen Risiko

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyiapkan sistem baru manajemen risiko (risk management) untuk perusahaan efek anggota bursa (AB). Sistem tersebut diharapkan terealisasi akhir 2009 atau awal 2010.

"Kami akan me-review risk management anggota bursa. Sekarang kami sedang siapkan sistemnya," kata Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah kepada VIVAnews, di gedung bursa efek, Jakarta, Jumat 13 Februari 2009.

Menurut dia, investasi untuk sistem baru tersebut akan dianggarkan dari dana internal. Saat ini, otoritas bursa masih mencari vendor untuk penerapan sistem baru manajemen risiko itu.

Erry menjelaskan, sistem baru tersebut nantinya akan diberikan kepada anggota bursa secara gratis. Melalui sistem itu otoritas bursa bisa melihat profil risiko anggota bursa, nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) hingga aktivitasnya. "Eksposur mereka seperti apa bisa kami lihat semua," ujar dia.

Sistem, dia melanjutkan, juga dapat mengindikasi kemungkinan adanya risiko. "Jadi mereka (anggota bursa) bisa mengkalkulasi terhadap risiko yang muncul," katanya.

Dia menambahkan, sistem itu diharapkan bisa online dengan bursa efek, sehingga proses pemantauan bisa lebih efektif. "Kami akan tetap melakukan pembinaan dan melihat titik lemah mereka (anggota bursa)," ujarnya.

Untuk itu, otoritas bursa akan terus mengaudit seluruh perusahaan efek anggota bursa. Meski demikian, Erry tidak dapat menyebutkan jumlah anggota bursa yang manajemen risikonya perlu dibenahi.

"Tidak bisa dihitung. Tapi yang jelas risk management-nya harus dibenahi," katanya.

Benteng Vredeburg Yogyakarta Direvitalisasi, Bakal Ada Wisata Malam
[Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal I-2024, Senin, 29 April 2024]

Realisasi Investasi RI Kuartal I-2024 Tembus Rp 401,5 Triliun, 24,3 Persen dari Target 2024

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi investasi kuartal I-2024 mencapai Rp 401,5 triliun.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024