- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Dewasa ini, membuat film tak lagi membutuhkan camcorder atau video kamera lagi. Kamera saku atau SLR pun banyak digunakan untuk membuat sebuah video. Melihat fenomena tersebut, sutradara kenamaan Indonesia, Garin Nugroho, ingin membuat gebrakan baru.
"Tahun depan mungkin akan bikin karya dengan handphone. Semua kinetik, audio visual," ujar Garin saat ditemui di PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ia menilai, akan semakin banyak karya yang dibuat dengan menggunakan teknologi murah. Hal ini, ujar dia, memberikan ruang bagi para sineas untuk memperlihatkan kreativitas serta kemampuannya. "Penyebaran dengan digital, bukan lagi dengan 35 mm," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama Garin juga mengatakan, tahun depan, tren perfilman Indonesia lebih mengarah kepada omnibus. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya sutradara yang bergabung menggarap film bersama-sama.
"Omnibus akan berkembang pesat. Kerjasama ramai-ramai, kita harus senang itu. Ada semangat gotong royong," katanya.
Istilah omnibus mungkin belum terlalu populer di kalangan masyarakat Indonesia. Tapi beberapa film Eropa atau Amerika dan bahkan Indonesia sudah melakukan ini. Omnibus adalah penggabungan beberapa cerita terpisah dengan sebuah benang merah, menjadi sebuah tontonan yang menarik dan menyegarkan apalagi di tengah perindustrian film yang sedang marak saat ini.
Bandung bjb Tandamata Bersyukur Mampu Jinakkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia
Juara bertahan putri, Bandung bjb Tandamata kembali makan korban. Mereka menekuk Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dengan skor 3-1 (25-17, 23-25, 25-15, 29-27).
