Kiat KPU Lawan Golput

VIVAnews – Komisi Pemilihan Umum meluncurkan tiga strategi untuk memancing masyarakat ikut serta memberikan suara di pemilihan legislatif 9 April 2009 yang tinggal 50 hari lagi. Itu ditempuh untuk mencegah munculnya pemilih golongan putih.

Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius saat Pembuatan Film, Ini yang Disampaikan

Endang Sulastri, Ketua Divisi Sosialisasi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum, mengatakan strategi pertama diterapkan dengan meluncurkan iklan layanan masyarakat. “Iklan ini intinya untuk memberi kesadaran pentingnya ikut memilih,” kata Endang di kantor KPU, Kamis 19 Februari 2009.

Sejauh ini, KPU sudah meluncurkan dua macam layanan masyarakat. Iklan itu ditayangkan di lima stasiun televisi swasta.

Uniknya Rizky Febian dan Mahalini Malah Honeymoon Bareng Yura Yunita dan Donne Maula

Selain itu, sosialisasi juga dilakukan melalui penerbitan buku panduan. Buku ini diberikan kepada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Mereka juga diharapkan berperan aktif menyampaikan informasi kepada masyarakat.

"Kami minta mereka melakukan sosialisasi paling lambat awal Maret 2009," katanya.

Utang Luar Negeri RI Kuartal I-2024 Turun Jadi US$403,9 Miliar, Investor Tarik Dana di SBN

Selanjutnya, komisi rutin mengadakan pertemuan dengan pimpinan media massa. Tujuannya untuk memberikan informasi tentang pemilihan umum.

Strategi lain yang ditempuh, kata Endang, melakukan rangkaian tatap muka dengan instansi pemerintah, misalnya Departemen Dalam Negeri dan Departemen Komunikasi dan Informasi. Lembaga-lembaga itu diharapkan ikut ambil bagian sosialisasi pemilu kepada masyarakat.

Sosialisasi pemilu juga dilakukan dengan memberi bimbingan teknis kepada petugas di KPU tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Tahap pertama dilakukan di Makasar, Manado, Balikpapan, dan Pekanbaru. Tahap berikutnya di Batam, Yogyakarta, dan Mataram.

Yang terakhir yaitu menggarap kelompok masyarakat seperti tokoh agama, pemuda, mahasiswa, perempuan, pengusaha dan profesional, dan akademisi. Sebab, mereka merupakan kalangan yang terlibat langsung di tengah masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya