Rute Tanjungpinang-Batam

Cuaca Buruk Feri Dilarang Berlayar Malam

VIVAnews - Kapal feri rute Tanjungpinang menuju Batam hingga hari ini, Minggu 22 Februari 2009 belum diperbolehkan berlayar malam. Larangan pelayaran tersebut dengan pertimbangan dikhawatirkan gelombang laut mengancam keselamatan penumpang.

"Gelombang laut sudah tidak seganas bulan lalu, tapi kami tetap harus waspada demi keselamatan penumpang," kata Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut Adpel Kota Tanjungpinang, Supoyo, Minggu, 22 Februari 2009.

Sejak bulan lalu, feri rute Tanjungpinang-Batam dilarang berlayar malam karena ketinggian ombak mencapai dua meter sehingga jika dipaksakan dapat membahayakan keselamatan penumpang.

Kemungkinan feri dari Tanjungpinang menuju Batam diizinkan kembali berlayar malam setelah berakhirnya masim angin utara. "Kami akan membuka kembali jalur pelayaran feri pada malam hari setelah berahirnya musim angin utara," kata Supoyo .

Supoyo mengatakan, jumlah penumpang feri yang berangkat malam tidak banyak sehingga ketika jadwal keberangkatan malam ditutup tidak mempengaruhi penumpang. "Feri membawa penumpang dari Tanjungpinang menuju Batam sebanyak 30-40 kali dari pagi hingga sore hari," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Kota Tanjungpinang, Sulimin mengatakan, gelombang laut di perairan Tanjungpinang-Batam sekitar setengah hingga satu meter, lebih kecil dibanding gelombang laut pada Oktober 2008 hingga awal Februari 2009 yang mencapai dua meter.

"Tinggi gelombang laut di sekitar perairan Tanjungpinang-Batam mulai berkurang, namun tetap harus diwaspadai," kata Sulimin.

Dia mengatakan, gelombang laut pada Oktober 2008 hingga awal Februari 2009 dipengaruhi musim angin utara, yang diperkirakan berakhir pada awal Maret 2009.

Sementara sekarang tinggi gelombang laut berkurang karena terjadinya perubahan arah angin. "Sekarang tidak murni musim angin utara karena dipengaruhi angin barat laut," katanya.

Dia mengemukakan, tinggi gelombang laut yang mulai berkurang terjadi karena melemahnya badai tropis di sekitar Australia yang mengakibatkan angin utara ikut melemah.

"Tinggi gelombang laut di perairan Tanjungpinang-Batam tetap harus diwaspadai hingga berakhirnya musim angin utara," imbaunya.(tv one)

Ungkapan Kecewa Muhammad Ferarri Golnya Dianulir Wasit
Menko Perekonomian sekaligus Ketum Golkar Airlangga Hartarto kunker ke Inggris,

Bertemu Airlangga, Menteri Inggris Puji Pelaksanaan Pemilu di RI yang Damai

Di depan Airlangga, Menteri Inggris Greg Hands punya kesan mendalam terhadap pesta demokrasi pemilu di Tanah Air.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024