Dana Stimulus Fiskal untuk Ekonomi Domestik


VIVAnews
- Kebijakan stimulus fiskal yang diajukan Pemerintah kepada DPR diyakini bisa meminimalisasi dampak krisis ekonomi global terhadap Indonesia. Pertimbangannya, sebagian besar dana stimulus itu dipakai untuk menggerakkan kegiatan ekonomi rakyat.

Menurut Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, kebijakan ini dituangkan dalam tiga fokus kebijakan stimulus. Kebijakan tersebut adalah seperti peningkatan daya beli, menjaga konsumsi, memperbaiki daya saing dan daya tahan sektor swasta, serta untuk menanggulangi dampak PHK.

"Sebagian besar dana stimulus yang diajukan ke DPR senilai Rp 71,3 triliun masuk ke ekonomi domestik," katanya.

Dia memberikan contoh insentif pajak dan kenaikan pendapatan yang tidak kena pajak. Total insentif ini sekitar Rp 43 triliun dan tetap berada di masyarakat. "Artinya karena pemerintah tidak menarik pajak tersebut, duitnya tetap berada di masyarakat dan bisa digunakan untuk belanja."

Selain dana tersebut Pemerintah juga tengah mengusulkan tambahan stimulus baru ke APBN 2009 senilai Rp 15 triliun. Dana ini dipakai untuk alokasi subsidi dan belanja negara pada dunia usaha dan lapangan kerja. Usulan stimulus baru ini diharapkan bisa menambah konsumsi dalam negeri.

"Ketiga program ini jangan dilihat subsidinya," katanya. Tetapi, dia mengajak DPR untuk melihat kebijakan tersebut sebagai upaya menahan laju krisis ekonomi global.

Mayjen TNI Candra Wijaya Rotasi Jabatan Pejabat Utama Kodam XIII/Merdeka, Ini Daftarnya
Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin hadir di acara halal bihalal KDEKS Provinsi Ba

Disaksikan Wapres Ma'ruf, IBA Beri Bea Siswa ke Santri dan Mahasiswa di Banten

Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin menghadiri acara halal bihalal dan silaturahmi yang digelar oleh Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Banten.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024