BI Khawatirkan Konsumerisme Masyarakat RI

Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

 

Polisi Terima Pesan Kode Mayday sebelum Pesawat Jatuh di Lapangan BSD

VIVAnews - Bank Indonesia (BI) khawatir akan terjadinya kelebihan permintaan (demand pull) yang akan mempengaruhi laju inflasi. Hal itu bisa terjadi jika pasokan akan tingginya konsumsi masyarakat tidak mampu dijaga tahun ini.

Deputi Gubernur BI, Hartadi A Sarwono, mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat mengandalkan konsumsi masyarakat sebagai motor.

Ruben Onsu Dilarikan ke Rumah Sakit, Betrand Peto Berikan Kabar Duka

"Nah itu dari sisi permintaan harus bisa dicukupi dari sisi pasokannya," ujar Hartadi di Jakarta, Rabu 26 Juni 2012.

BI mengakui periode yang menjadi perhatian pemerintah adalah bulan-bulan dimana terjadi lonjakan permintaan. Salah satunya adalah ketersediaan pasokan khususnya komoditas pangan pada bulan Puasa yang harus terpenuhi. Jika tidak, kondisi itu bisa memicu tingginya inflasi.

Telkomsel Memilih Aifarm dan Smartcoop

Untuk dapat memenuhi pasokan, BI berharap segala kendala dapat teratasi. Seraya mengingatkan, kendala faktor cuaca ekstrim yang seringkali mengganggu proses distribusi barang.

Walau mengaku khawatir, BI masih optimis inflasi pada tahun ini masih akan ada di kisaran 3,5 sampai 5,5 persen. Hal itu didorong adanya depresiasi nilai rupiah yang terjadi saat ini tidak terlalu mempengaruhi inflasi.

Pendapat serupa disampaikan Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar. Menurutnya, penurunan beberapa komuditas di dunia, sedikit banyak membantu pemerintah untuk meredam laju inflasi.

Kendati demikian dirinya memastikan pemerintah akan tetap waspada akan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Khususnya terkait dengan ekonomi global. (sj)

 

[dok. Humas Pemprov DKI Jakarta]

Heru Budi Ajak Wrga Ramaikan BTN Jakim 2024 Agar Jakarta Makin Dikenal Dunia

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan perlunya kegiatan bertaraf internasional, untuk meningkatkan profil Jakarta supaya Jakarta tetap dikenal di mata dunia.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024