Zulkarnaen Bungkam Soal Dugaan Korupsi Quran

Konpers Korupsi Al-quran
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews – Zulkarnaen Djabar dan Dendy Prasetyo, dua tersangka kasus korupsi pengadaan Alquran Rp35 miliar di Kementerian Agaman, bungkam seputar kasus yang membelit mereka.

Zulkarnaen menolak menjawab pertanyaan terkait kasus tersebut dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 2 Juli 2012. “Menyangkut substansi masalah, saya akan jelaskan setelah diperiksa KPK,” kata anggota Komisi Agama dan Badan Anggaran DPR itu.

Juru Bicara Keluarga Zulkarnaen dan Dendy, Ismail, menegaskan pihaknya saat ini tidak akan menjawab pertanyaan seputar materi kasus. Menurut Ismail, sampai saat ini Zulkarnen maupun Dendy belum pernah diperiksa KPK.
 
“Karena materi yang diperlukan KPK belum kami terima, misal KPK mau jenis seperti apa, maka sampai saat ini Pak Zul maupun Pak Dendy belum diperiksa sebagai saksi atau tersangka,” kata Ismail yang mendampingi Zulkarnaen dalam konpers di DPR ini.

Ismail juga tidak mau menjawab pertanyaan apakah benar Zulkarnaen melobi agar proyek pengadaan Alquran itu dimenangkan oleh Dendy yang notabene merupakan anaknya sendiri. “Intinya kalau sudah diperiksa KPK, kami berikan informasi yang wartawan minta,” ujar dia.

Ismail menuturkan, Dendy tidak ikut menghadiri konpers karena yang bersangkutan saat ini sedang sakit karena patah kaki akibat kecelakaan. Ia menambahkan, ketika KPK menggeledah rumah Dendy Jumat pekan lalu, Dendy hanya berbaring di ranjang karena baru keluar dari rumah sakit.

“Pak Dendy sakit, habis kecelakaan kakinya, masuk rumah sakit. Ketika KPK datang pun tidak bisa bangkit,” terang Ismail. Pada akhirnya, ia menyatakan pihaknya tidak mau mendahului KPK yang belum memeriksa kedua kliennya tersebut. (eh)

Korban Tewas Kecelakaan Bus di Subang Jadi 11 Orang, Puluhan Luka Berat
Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto

Airlangga: Singapura-Malaysia Tidak Senang RI Punya Industri Semikonduktor

Menko Airlangga Hartarto buka-bukaan terkait adanya dua negara tetangga, yang dianggap tidak senang dengan rencana Indonesia untuk memajukan industri semikonduktor

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024