Indeks Saham RI Bakal Fluktuatif

Lantai Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Pada transaksi pagi di awal pekan ini, sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia bergerak menguat. Kondisi itu memicu indeks harga saham gabungan (IHSG) terangkat 7,9 poin (0,19 persen) ke level 4149,46 pada lima menit pertama transaksi.

Sebelumnya, indeks telah mencatat kenaikan selama empat hari berturut-turut dengan akumulasi kenaikan 1,4 persen. Sementara itu, hari ini, sentimen global dan regional yang berpotensi mempengaruhi pergerakan indeks cukup bervariasi.

"Indeks Dow Jones mencatat kenaikan 42,76 poin (0,32 persen) akhir pekan lalu, sedangkan pergerakan bursa regional Asia Pasifik pagi ini bervariasi," kata analis PT BNI Securities, Maxi Liesyaputra, dalam risetnya Senin, 13 Agustus 2012.

Di bursa Asia, indeks Nikkei menguat tipis, sedangkan Strait Times dan Kospi terkoreksi, meski tidak signifikan. "Pagi ini, indeks Nikkei masih berpotensi menguat, meskipun pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal kedua 2012 hanya mencapai 0,3 persen," ujarnya.

Angka ini di bawah perkiraan pertumbuhan sebesar 0,6 persen dan menurun dibandingkan kuartal sebelumnya 1,3 persen. Penurunan itu terutama karena krisis Eropa yang mempengaruhi permintaan ekspor.

Di sisi lain, dia menambahkan, pergerakan harga komoditas logam menunjukkan koreksi, meskipun tidak signifikan. Pergerakan harga emas juga tidak banyak mencatat perubahan, dengan harga komoditas lainnya seperti minyak menguat. "Kenaikan cukup signifikan dicatat oleh harga minyak kelapa sawit (CPO)," tuturnya.

Dari pergerakan mata uang, kurs dolar AS juga menguat terhadap euro dan rupiah pagi ini. Dengan berbagi indikator itu, IHSG di Bursa Efek Indonesia diperkirakan bergerak fluktuatif dengan potensi menguat kembali. "Kisaran indeks hari ini diperkirakan bergerak di antara 4.120 hingga 4.160," ujar dia.

Sementara itu, analis PT Phillip Securities Indonesia, Armand Dharmasana, juga memperkirakan IHSG bergerak mendatar atau sideways hari ini. Pelaku pasar akan mempertimbangkan faktor-faktor penggerak pasar yang cukup bertolak belakang antara kondisi ekonomi global saat ini dan reli bursa saham akhir-akhir ini.

"Pada perdagangan pekan ini, pasar ekuitas global maupun Asia akan
lebih terfokus pada data-data ekonomi AS, setelah harapan terhadap
stimulus ekonomi dari bank sentral utama dunia mendominasi sentimen pasar pekan lalu," ujarnya. (sj)

Pernah Jadi ART Donna Harun, Kini Sosok Tuti Ayu Laela Sukses Berbisnis
Festival edukasi jaminan sosial bertajuk “Sosial Fest”

Sosial Fest Jadi Ajang SMA Negeri 61 Jakarta Pamerkan Hasil Projek P5 Tentang Jaminan Sosial

Terkait jaminan sosial perlu dibangun sejak dini melalui pendidikan dasar dan menengah guna menumbuhkan kepedulian masyarakat akan risiko sosial ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024