Transaksi Perdagangan Kacau, BEI Minta Maaf

Direktur Utama BEI Ito Warsito
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menyatakan permintaan maaf atas terlambat dan terganggunya sistem perdagangan saham yang dinilai merugikan para investor.

5 Destinasi Menakjubkan di Bali yang Bakal Dikunjungi Delegasi World Water Forum

"Kita persilahkan untuk lapor. Secara umum, kita minta maaf ke masyarakat bahwa terjadi ganguan dalam perdagangan kemarin (Senin 27 Agustus 2012), dan ini kan sudah terbuka kepada media," kata Ito di Gedung BEI, Selasa 28 Agustus 2012.

Kendati demikian, Ito tidak menjelaskan secara detail terkait dengan kerugian yang ditimbulkan atas kejadian tersebut. Hanya saja, ia mengaku bahwa terjadi lose oportunity atau peluang bertransaksi.

Eksploitasi Anak Live di Tiktok, Zamanueli Pengelola Panti Asuhan Divonis 5 Tahun Penjara

"Kita tidak bisa mengatakan ini kerugian, karena tidak mudah mengukur itu. Kalau bentuknya lose oportunity, turun dari hari biasa secara umum Rp3 triliun, kemarin menjadi Rp1 triliun," ungkapnya.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa berharap gangguan itu tidak akan memengaruh minat pelaku pasar di Indonesia. Apalagi, di tengah terus meningkatnya pertumbuhann ekonomi saat ini.

Top Trending: Sosok Jenderal yang Tembak Kaki John kei Hingga Wanita Berdaster Naik Lamborghini

"Saya harapkan itu tidak akan terulang kembali, karena memberikan impresi yang kurang baik pada kita kalau itu terjadi," ujarnya di tempat terpisah.

Namun, Hatta memaklumi, dalan situasi tertentu hal terburuk bisa saja terjadi. Di situlah, peran otoritas bursa untuk meningkatkan pengawasannya dan harus dilakukan.

"Saya mengharapkan betul-betul petugas kita sudah bekerja sangat profesional, bisa mencari penyebab kejadian itu karena itu penting," tambahnya.

Dirinya juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait hal ini, sehingga ke depan dapat diminimalisir kemungkinan untuk terulang kembali.

"Itu Menkeu yang mensupevisi saya tak usah ikut campur," tutur Hatta.

Sementara itu, Bayu Wicaksono, salah satu investor di dua perusahaan broker yakni PT eTrading Securities dan PT Kresna Graha Sekurindo Tbk memberikan perhatian ke beberapa hal di antaranya yang berkaitan dengan sistem di BEI.

"Kalau ada penggunaan sistem baru, seharusnya ada pemberitahuan dan uji coba lebih dulu," kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Terlebih, menurut Bayu, Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan yang memiliki visi menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya