Ungkap Kesehatan Tubuh dari Cara Berjalan (II)

Hong Kong Fashion Week 2012
Sumber :
  • REUTERS/ Tyrone Siu

VIVAlife - Berjalan kaki memiliki manfaat baik bagi tubuh dan otak. Namun, tahukah Anda bahwa cara berjalan pun dapat menjadi indikator untuk kondisi-kondisi berbahaya seperti seperti diabetes, arthritis, dan kekurangan vitamin?

Produksi Tembakau Sintetis, Remaja di Tangerang Ditangkap Polisi

Para peneliti di Amerika menemukan fakta bahwa berjalan lambat dapat menunjukkan penurunan kognitif yang dapat menjadi awal timbulnya penyakit Alzheimer. Yang mana cara berjalan Anda?

Bermasalah dengan tangga
Indikasi: Bunion, osteoartritis lutut.

"Sebuah tanda awal terjadinya bunions (benjolan di sisi jempol kaki) adalah rasa sakit yang dirasakan saat berjalan naik dan turun tangga tanpa alas kaki.

Orang Tua Pratama Arhan Langsung Sholat Dhuha dan Doakan Indonesia ke Final

Sinyal rasa sakit yang timbul mengindikasikan telah terjadi perubahan erosif yang berkembang di sendi. "Ibu jari kaki yang bergerak saat naik dan turun tangga menyebabkan permukaan sendi bergerak bersamaan, dan hal tersebut akan menyebabkan rasa sakit," tambahnya.

Begitu juga dengan nyeri pada lutut saat berjalan melewati tangga. Besar kemungkinan Anda mengalami osteoatritis lutut.


Menginjak
Indikasi: Kekurangan vitamin B12, diabetes.

Bandara Supadio Pontianak Turun Kelas Jadi Bandara Domestik

Ketika kaki menyentuh tanah, saraf akan mengirim sinyal ke otak tentang posisi anggota tubuh dalam fenomena yang disebut proprioception.

Gangguan proprioception dapat terjadi karena hilangnya rasa yang dapat menyebabkan seseorang tidak memperhatikan posisi anggota badan bagian bawah mereka, yaitu kaki," kata seorang konsultan ahli penyakit kaki, Haydn Kelly dari London Medical Centre.

Penderita cenderung akan mengangkat kaki sangat tinggi dan kemudian membantingnya ke tanah untuk mengetahui dimana kakinya mendarat. Penyakit yang menyebabkan hilangnya rasa atau sensasi yang ditimbulkan kaki adalah diabetes dan kekurangan vitamin B12 karena dapat merusak saraf yang mengontrol gerakan tubuh. Gejalanya termasuk mati rasa, kesemutan ekstrim, otot lemah, dan konsentrasi yang mudah terganggu.

Berjalan dengan kaki terhentak

Indikasi: Diabetes, linu pada panggul, penyakit motor neuron, stroke.

Pada keadaan ini, seseorang kehilangan kontrol pada otot di kaki. Saat berjalan, mereka harus mengangkat lutut mereka lebih tinggi dari biasanya untuk mencegah berjalan dengan kaki menyeret.

Hal ini dapat dilihat pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, karena dapat menyebabkan jenis kerusakan saraf yang disebut neuropati motorik.

Stroke dan penyakit motor neuron juga dapat merusak atau melemahkan otot kaki, sama seperti sciatica yaitu iritasi atau kompresi saraf siatik (yang menjalar dari punggung bawah menuju kaki).

Menyeret
Indikasi: Parkinson.

Parkinson merupakan gangguan neurologis yang progresif, dimana otak kekurangan zat kimia, dopamin.  Hal ini menyebabkan hilangnya kemampuan untuk mengontrol otot-otot dan gerakan tubuh Anda.

Menurut Hadyn Kelly, penyakit ini memiliki tanda-tanda awal, yakni berjalan dengan cara menyeret kaki. Tubuh juga dapat menjadi condong ke depan atau ke belakang dan memungkinkan untuk jatuh dan cedera.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya