VIVAnews - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) siap meluncurkan satelit A2. Kelak, satelit ini akan menjalankan misi pengamatan bumi, pemantauan kapal dan komunikasi radio amatir pada pertengahan tahun depan.
Satelit ini merupakan suksesor satelit LAPAN sebelumnya, Satelit A1 Tubsat. Selain memiliki kemampuan memantau permukaan bumi melalui video survailence seperti dalam Satelit A1 Tubsat, dalam versi A2 ini ditambahkan sensor yang lebih, canggih yaitu receiver Automatic Identification System (AIS), muatan radio amatir melalui Automatic Posisition Reporting system (APRS) dan kamera video analog dan digital yang lebih baik.
Sensor Automatic Identification System (AIS) berfungsi untuk mendeteksi kapal laut yang melewati perairan Indonesia. Teknologi ini bahkan juga mampu mendeteksi potensi pencurian ikan di perairan Indonesia.
"Setiap kapal legal dilengkapi dengan transmitter, jadi terlacak posisinya," ujar Robertus Heru Triharjanto, Kepala Bidang Teknologi Bus Satelit, di Pusat Satelit LAPAN, Rancabungur, Bogor, Jumat 31 Agustus 2012. Untuk saat ini, semua transmitter kapal laut akan di-upgrade untuk menyesuaikan dengan sensor AIS.
Sementara sensor Automatic Posisition Reporting system (APRS) berfungsi menyediakan fasilitas komunikasi untuk bantuan mitigasi bencana melalui komunikasi teks dan suara via radio amatir.
"Misalnya terjadi bencana, dan komunikasi mati, data dari satelit ini memberikan bantuan komunikasi alternatif melalui radio amatir," tambahnya.
Dua kamera video yang dipasang dalam satelit ini mempunyai resolusi tingkat tinggi 6 m dengan jangkuan masing-masing 12 Km x 12 Km dan 3,5 Km x 3,5 Km. Satelit berdimensi kubus dengan ukuran 50x47x38 cm dan berat 78 kg ini akan diluncurkan melalui roket PSLV-C23 milik India pada pertengahan tahun depan.
"Dalam peluncuran nanti, satelit kita hanya piggy back (muatan roket) saja. Jadi kita menunggu muatan utama roket tersebut," kata Suhermanto, Kepala Pusat Satelit LAPAN.
Seluruh proses pembangunan satelit ini yang meliputi uji coba, desain, perancangan dan operasi dilakukan dari Indonesia. "Begitu diluncurkan kita akan pantau melalui tiga stasiun satelit LAPAN di Serpong, Bogor dan Biak (Papua)," katanya.
Satelit ini akan mengorbit pada ketinggian 650 Km dengan pola equatorial yang menyusuri wilayah RI sebanyak 14 kali, lebih sering jika orbit satelit polarial. "Jadi ini akan lebih optimal memantau wilayah perairan RI, kita juga lakukan optimalisasi kendali satelit agar lebih presisi," ucap Suhermanto.
Suhermanto juga menambahkan, untuk proses peluncuran sampai satelit lepas dari roket sudah diasuransikan. (umi)
Sumber :
VIVA.co.id
4 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Pilih TV cerdas terbaik untuk 2024 dengan beragam pilihan mulai dari Sharp Aquos Android hingga Xiaomi Mi TV 4A, menawarkan fitur canggih dengan harga terjangkau.
Spesifikasi dan Fitur Terbaru Speaker Bluetooth Outdoor Xiaomi yang Akan Segera Rilis di Indonesia!
Gadget
41 menit lalu
Xiaomi merilis dua speaker Bluetooth tahan air, Xiaomi Audio Outdoor dan Xiaomi Audio Pocket, dengan rating IP67 dan koneksi Bluetooth 5.4. Hadir dengan spesifikasi yang
5 Fakta dari Yahiko, Ninja Asli Pendiri Akatsuki!
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Yahiko, pemimpin penting Akatsuki, dikenal sebagai elemen yang melengkapi kelompok. Dia mempertahankan kepemimpinan bahkan setelah kematiannya, sementara hubungannya deng
POCO F6 Pro Muncul di Geekbench dengan Performa Gahar, Siap Meluncur?
Gadget
sekitar 1 jam lalu
POCO F6 Pro, ponsel yang ditunggu-tunggu kehadirannya, akhirnya muncul di database Geekbench. Bocoran ini mengungkap spesifikasi gahar yang diusungnya.
Selengkapnya
Isu Terkini