Istana: Belum Ada Data Penembakan Solo Terkait Pilkada DKI

Lokasi penembakan polisi di Pos Polisi Singosaren, Solo
Sumber :
  • ANTARA/Andika Betha

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta polisi segera mengungkap kasus penembakan di Solo. Presiden juga mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelaku dan menjelaskan motifnya kepada masyarakat.

Sidang Sengketa Pileg 2024, Hakim MK Tegur KPU Gegara Ajukan Renvoi Tak Tertib

Sampai saat ini, pemerintah menilai tidak ada kaitan peristiwa penembakan di kota Solo dengan Proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta yang turut melibatkan Joko Widodo. 

"Belum sampai ke sana. Sejauh ini data yang masuk belum ada kaitannya dengan pemilukada. Kalau itu ada, analisa dari pihak lain," ujar Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrian Pasha, di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2012.

Guna mencegah isu yang simpang siur, pemerintah mengimbau agar semua pihak menunggu hasil penyelidikan kepolisian. Presiden menjamin motif dan modus pelaku akan disampaikan kepolisian setelah pelaku berhasil diungkap.  

"Presiden telah mendengar dan menerima kasus penembakan OTK (orang tak dikenal) tadi malam di kota Solo. Telah diinstruksikan kepada Kapolri dan jajaran kepolisian untuk menindaklanjuti, melakukan penyelidikan dan penyidikan OTK yang melakukan penembakan di kota Solo," kata dia. 

Julian memastikan, aparat kepolisian kini terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Pemerintah berharap agar kasus ini dapat segera diungkap sehingga motif penembakan yang merajarela di wilayah Solo dapat dijelaskan kepada publik. 

Terulangnya kembali insiden penembakan terhadap pos polisi, ungkap Julian, juga memicu perhatian pemerintah agar aparat keamanan semakin meningkatkan kewaspadaannya.

AS dan Israel Kembali Berdiskusi Tentang Evakuasi di Gaza Selatan

"Kasus penembakan, granat, dan aksi yang diklasifikasikan bisa meresahkan masyarakat di sana tentu pihak kepolisian diminta untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat di kota Solo," ujarnya.

Dalam proses pengungkapan penembakan OTK ini, presiden menyarankan agar aparat kepolisian turut melibatkan pihak lain seperti TNI. Tak hanya itu, intelijen juga diminta agar bekerja lebih intensif agar kasus itu tak lagi terulang di wilayah Solo.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Hadjriyanto Thohari yang menilai terlalu spekulatif jika ada yang mengaitkan peristiwa teror bom dan penembakan di Solo  sebagai ajang black campaign terhadap Joko Widodo.

Berawal Cabut Gigi Bungsu, Perempuan Ini Alami Infeksi hingga Meninggal Dunia

Menurut Politikus Golkar ini, kasus penembakan adalah hanyalah kriminal biasa. Untuk itu, kata dia, kasus penembakan ini seharusnya bisa diungkap secara cepat oleh aparat keamanan.

"Kami meminta aparat kepolisian segera bertindak untuk menangkap pelaku dan mengusut dengan tuntas. Ini hanya peristiwa kriminal biasa. Harus bisa diungkap motif kriminal ini," kata Hadjrianto.

Sebelumnya, Jokowi sendiri secara tidak langsung menyatakan penembakan mungkin ada kaitannya dengan Pilkada DKI. “Sangat disayangkan penembakan pos polisi itu. Tiba-tiba  menjelang pilkada ada-ada saja kejadian semacam ini,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya