Bursa Tertekan, Saham Ini Bisa Jadi Pilihan

Lantai Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia masih rawan tekanan jual pada transaksi Kamis 27 September 2012, akibat pergerakan negatif bursa global maupun regional Asia.

Pengamat: Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Berani

Namun, sejumlah saham masih direkomendasikan untuk diakumulasi beli di saat IHSG tergerus. Saham-saham apa sajakah itu?

Menurut pengamat pasar modal Gunawan Tjandra, indeks harga saham gabungan di BEI secara teknis masih bergerak mendatar, dengan kecenderungan melemah untuk jangka pendek, sehingga investor sebaiknya berhati-hati dalam memilih saham.

Tahun Teraneh dalam Sejarah Sepakbola, 5 Tim Kuda Hitam Jadi Juara

"Kalau mau masuk, pilih saham-saham big caps (berkapitalisasi pasar besar) yang sudah turun tajam," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis.

Saham-saham tersebut, Gunawan mengungkapkan, di antaranya di sektor konsumer seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Irish Bella Ungkap Sosok Pengganti Ammar Zoni yang Selalu Ada untuk Anak-anaknya

"Saham industri itu terbukti cukup kuat dari terjangan ancaman krisis ekonomi global dan tetap diburu pelaku pasar, meski bursa global serta regional bergerak negatif," ujarnya.

Purwoko Sartono, analis PT Panin Sekuritas Tbk juga berpendapat, IHSG hari ini akan bergerak mixed dengan potensi kuat melemah, karena dipengaruhi sentimen negatif . Stimulus yang dijanjikan bank sentral tidak cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Amerika maupun Eropa. 

"Tapi, di tengah melemahnya indeks, beberapa saham lapis dua dan tiga masih cukup menarik untuk ditransaksikan seperti BSDE (PT Bumi Serpong Damai Tbk), ERAA (PT Era Jaya Swasembada Tbk), dan ASRI (PT Alam Sutera Realty Tbk)," ujarnya kepada VIVAnews di tempat terpisah. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya