2017, PLN Siap Ekspor Listrik ke Malaysia

Pelantikan Dirut PLN
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - PT PLN (Persero) menyatakan siap untuk mengekspor listrik hingga 1.000 megawatt dari Riau menuju semanjung Malaysia pada 2017 mendatang.

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

Perusahaan Listrik Negara itu menjamin ekspor listrik tersebut akan dilakukan setelah kebutuhan listrik di Sumatera telah terpenuhi.

Direktur Utama PLN, Nur Pamudji menjelaskan, PLN saat ini sedang melakukan proses pembentukan usaha bersama (joint venture) antara PLN, Tenaga Nasional Berhad (TNB), dan PT Bukit Asam Tbk untuk rencana ekspor listrik dari Riau menuju Malaysia. 

Terkuak, Ada Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

"Tahun ini, kita baru mulai menstruktur bisnisnya dan tahun depan baru mulai pekerjaan fisik serta akan selesai pada 2014 akhir," kata dia di Jakarta, Jumat 28 September 2012.

Ia memperkirakan, joint venture tiga perusahaan ini akan membutuhkan investasi minimal sebesar Rp20 triliun. PLN menggandeng Bukit Asam sebagai penyedia batu bara pembangkit PLN. Sedangkan PLN, siap untuk memasok listrik Malaysia hingga 1.000 Megawatt. 

Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra

"Persisnya belum tahu, tapi ordernya di angka itulah. Tergantung kesiapan Malaysia untuk terima. Kalau minta 1.000 MW kita sediakan, ya kalau lebih, kita kasih dan kalau di bawah itu boleh," ujar Nur Pamudji.

Pamudji menjamin, cita-cita PLN untuk mulai mengekspor listrik ke Malaysia ini tetap akan mengutamakan kebutuhan dalam negeri. PLN tidak akan mulai mengekspor listrik sebelum cadangan listrik di Sumatera telah terpenuhi. 

Untuk jaringan interkoneksi Kalimantan Barat – Serawak, PLN dan Serawak Energy Berhad (SEB) telah membuat kesepakatan kerja sama pembangunan jaringan yang menghubungkan kedua negara.

PLN mulai memproses pembebasan tanah. Jaringan tersebut akan menggunakan transmisi 275 kV sepanjang 122 kilometer dari Bengkayang, Kalimantan Barat hingga Mambong, Serawak. 

Bersamaan dengan pembangunan jaringan, PLN juga akan membangun pembangkit di Pontianak 2 x 27 MW. Keduanya ditargetkan akan rampung pada awal 2014 untuk pembangkit dan pada akhir tahun untuk jaringan interkoneksi.

"Dengan pembentukan joint venture ini, PLN tidak hanya bisa mengekspor listrik namun juga mengimpor listrik," kata dia.

Nur Pamudji meminta agar masyarakat jangan hanya melihatnya dalam konteks ekspor impor listrik, namun sebagai interkoneksi jaringan listrik ASEAN. Ia mencontohkan seluruh negara di benua Eropa telah terhubungan dalam interkoneksi listrik, sehingga membuat Eropa menjadi sistem kelistrikan yang besar dan stabil. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya