- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Indonesia saat ini menjadi negara keempat tujuan investasi terbesar di dunia. Pemerintah akan memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan promosi di dalam pertemuan-pertemuan internasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang akan digelar tahun depan di Indonesia, merupakan salah satu kesempatan guna mewujudkan peningkatan investasi tersebut.
"Tentu, kami ingin maksimalkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi yang baik," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Rabu 4 Oktober 2012.
Selain peningkatan investasi, menurut dia, pemerintah juga menargetkan peningkatan transaksi perdagangan Indonesia di dunia internasional. Peningkatan tersebut, baik secara bilateral, multilateral maupun antarpara pengusaha di negara-negara anggota APEC.
"Kami akan golkan perdagangan yang lebih adil, berkelanjutan, dan berimbang," tambah Hatta.
Meski demikian, menurut Hatta, kerja sama yang sudah terjalin dengan kawasan tersebut harus terus dipertahankan. Tentunya, semakin lama, kinerja investasi dan perdagangan sebagai motor dari pertumbuhan ekonomi dapat terus meningkat.
Mengenai kerja sama perdagangan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mengungkapkan, pihaknya terus mendorong pengembangan infrastruktur pendukung perdagangan Indonesia. Hal tersebut merupakan poin penting dalam mendukung perluasan perdagangan internasional.
"Ya, infrastrukturnya pelabuhan, kapalnya itu kan perlu komitmen dan pengertian dari shipping dan pemangku kepentingan lainnya," tambahnya.
Namun, Gita menambahkan, yang perlu diwaspadai adalah penurunan harga-harga komoditas yang terjadi saat ini. Sebab, meskipun volume meningkat, nilai ekspor Indonesia saat ini terus tergerus.
Isu tersebut, menurut dia, juga menjadi permasalahan negara lain. Untuk itu, dia berharap akan ada solusi yang konkret terkait pemasalahan ini dalam pertemuan APEC mendatang. (art)
Transaksi Kendaraan Listrik di SPKLU Melonjak 5 Kali Lipat
Total transaksi di SPKLU selama periode mudik Lebaran 2024 mencapai belasan ribu transaksi.
