- ANTARA/Bhakti Pundhowo
VIVAnews - Aksi protes berujung kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kualatungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Sabtu 19 Januari 2013 lalu. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol. Agus Rianto, penyebabnya adalah para tahanan tidak puas atas revisi PP 99 Tahun 2012 tentang remisi bagi tahanan terorisme, narkotika dan korupsi.
"Salah satu poin bahwa apabila para pelaku divonis lima tahun tidak dapat remisi," kata Agus di kantornya, Jakarta, Senin 21 Januari 2013.
Agus mengatakan kerusuhan itu mengakibatkan sejumlah fasilitas Lapas rusak seperti kaca-kaca pecah dan dokumen terbakar. Selain itu, sebanyak 62 tahanan melarikan diri melalui pintu gerbang.
"Data terakhir yang melarikan diri 62. 54 status narapidana, 8 tahanan titipan Polri," ujarnya.
Agus melanjutkan dari tahanan yang melarikan diri, sebanyak 21 orang berhasil ditangkap kembali. Dari 21 itu, 19 orang sudah sampai di Lapas, sementara 2 orang lainnya masih dititipkan di Polres Indra Giri Hilir, Riau.
"Ada 19 yang di Lapas, 12 narapidana, 7 tahanan pilisi. Dari 54 (narapidana) yang lari, kasus pidana umum sebanyak 36, narkoba 18. Yang masih buron (dari 62 orang) sebanyak 41," jelasnya.
Agus menuturkan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Polres-polres di Jambi dan sekitarnya untuk mempersempit ruang gerak 41 buronan tersebut. Selain itu, upaya pengejaran juga terus dilakukan.
"Polda Jambi mengerahkan semua anggota yang ada, Polsek-polsek beserta jajarannya melakukan patroli dan razia. Sehingga mereka yang sampai saat ini belum berhasil ditangkap bisa kami cegah ke luar kota," terangnya.
Sebelumnya, sejumlah tahanan di Lapas Klass IIB Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, dilaporkan mengamuk hingga membakar fasilitas di dalam rumah tahanan tersebut.
Keributan terjadi Minggu siang sekitar pukul 10.00 WIB. Aksi ini dipicu karena sejumlah tahanan tidak terima ada beberapa narapidana di Lapas Kualatungkal yang melarikan diri dengan cara membobol dinding rutan pada hari Sabtu. Selengkapnya .
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
