VIVAnews - Lebih dari 40.000 anak usia Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP) di Provinsi Nusa Tenggara Timur terpaksa drop out dari bangku sekolah akibat berbagai persoalan.
Kesulitan ekonomi keluarga diduga menjadi penyebab utama tingginya siswa drop out, selain masalah sosial, serta fasilitas pendidikan yang masih terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Thobias Uly, yang dihubungi di Kupang, Selasa 10 Maret 2009 mengatakan, angka drop out siswa SD dan SMP dikuatirkan akan terus bertambah, seiring dengan krisis global yang terjadi saat ini.
”Data sementara, hanya dua persen atau sekitar 10.000 siswa yang terpaksa drop out pada tahun ajaran lalu. Sedangkan siswa SMP mencapai 30.000 lebih. Data ini diperoleh dari angka partisipasi kasar siswa,” kata Thobias Uly.
Dia menambahkan, kebanyakan siswa drop out berasal dari keluarga miskin, jauh dari akses pendidikan serta mengalami kesulitan ekonomi.
Sementara Kepala Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah NTT, Marthen Diratome, yang dihubungi terpisah, mengatakan, kondisi pendidikan di NTT sampai dengan sekarang ini tergolong rendah. Hal ini ditandai dengan tingkat kelulusan nasional tahun 2008, dimana angka kelulusan paling rendah di Indonesia.
Menurutnya, beberapa faktor penyebab buruknya pendidikan yakni tenaga guru yang kurang, jarak rumah dengan sekolah masih jauh, fasilitas perpustakaan kurang, dorongan orang tua bagi siswa untuk ke sekolah yang rendah serta kemampuan daerah untuk membiayai sekolah untuk bebas dari biaya pendidikan belum optimal.
”Beberapa faktor ini berpengaruh besar terhadap anak usia sekolah untuk mengikuti wajib belajar sembilan tahun sebaaimana yang dicanagkan pemerintah,” kata Marthen.
Para siswa drop out, disarankan untuk mengikuti program penyetaraan melalui Paket A untuk tingkat SD, Paket B untuk tingkat SMP dan Paket C untuk tingkat SMA. ”Tahun 2009 ini, pemerintah membantu sekitar Rp100 miliar untuk program pendidikan luar sekolah,” lanjutnya.
Di Kota Kupang, lebih dari 20.000 anak usia sekolah, terpaksa berhenti sekolah dan dipekerjakan sebagai buruk kasar, pendorong kereta di pasar atau sebagai penjual koran.
“Sebenarnya saya ingin sekolah. Tapi bapak bilang ke Kupang untuk kerja. Saya tidak bisa menolak. Saya drop out dari bangku SD kelas dua tahun 2008 lalu,” kata Imanuel Holo (9 tahun), yang drop out dari sebua SD di Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, tahun 2008 lalu.
Sebagai penjual koran eceran di Jl. El Tari Kupang, menurut Imanuel, ia harus bekerja keras. Maklum, ia tak digaji tetap. Penghasilan yang diperoleh setiap hari tergantung banyaknya koran yang laku terjual.
”Setiap hari, saya menjual 20 eksemplar koran lokal. Setiap koran yang laku, saya mendapat potongan Rp800. Kalau semua terjual, saya bawa pulang uang Rp16.000 ke rumah. Tapi kalau jualan sepi, saya terpaksa pulang dengan tangan hampa,” ujarnya.
Laporan: Jemris Fointuna | Kupang
Baca Juga :
Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Update Terbaru HP Samsung Galaxy A Series Ramai-Ramai Turun Harga!
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Deretan HP Samsung A Series terbaru, termasuk A15, A25, A35, dan A55, hadir dengan spesifikasi menarik dan harga terjangkau di akhir April 2024. Tawarkan performa kencang
Infinix Rilis HP Gaming GT 20 PRO, Dengan Dimensity 8200 Ultimate
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Smartphone gaming terbaru dari Infinix, yang diberi nama GT 20 Pro, akhirnya membuat debutnya dengan peluncuran perdananya di Arab Saudi. Ini generasi penerus dari GT 10
Realme C65 5G Resmi Meluncur, HP 5G Murah, Desain Mirip Samsung S22, Layar 120Hz dan Kamera 50MP
Gadget
1 jam lalu
Realme C65 sangat menarik perhatian karena membawa desain yang mirip dengan salah satu HP Flagship Samsung, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau.
7 Ular yang Menghuni Gua Ryuchi Di Serial Anime Naruto dan Boruto, Ada Ular Kuchiyose Sasuke
Gadget
2 jam lalu
Gua Ryuchi, tempat berlatih Senjutsu alternatif gunung Myoboku, dihuni oleh 7 ular megah termasuk Hakuja Sennin, Manda, Aoda, Garaga, Ichikishimahime, Tagitsuhime, dan Ta
Selengkapnya
Isu Terkini