Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Perusahaan milik Edward Soeryadjaya yang bergerak dalam bidang investasi ini masuk ke dalam pemegang saham PT Jakarta Monorail (JM) sebagai pemegang saham mayoritas dengan memegang 90 persen saham. Sedangkan sisanya, merupakan investasi dari pihak lain.
Untuk mewujudkan sesegera mungkin proyek ini, Direktur Pengembangan Ortus Group, Banyu Biru Djarot, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan dana sebesar US$30 juta atau sekitar Rp288 miliar untuk biaya pembangunan proyek transportasi massal yang telah lama ditunggu warga jakarta ini.
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
"Kita telah menyiapkan US$30 juta untuk kepentingan pembangunan proyek ini," katanya ketika berbicara kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 13 Februari 2013.
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Mengenai siapa pun pihak yang ingin ikut dalam proyek ini, menurut Banyu, pihaknya tebuka karena mereka memang merupakan perusahaan publik. Namun, ia belum bisa menentukan ke depannya kerja sama yang akan dilakukan seperti apa dengan pihak mana tapi pihaknya terbuka, termasuk dengan grup mantan wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla.
Untuk pendanaan, dijelaskan Banyu, pihaknya mengambil seluruh modal dari ekuitas perusahaan. Hal ini, menurutnya, juga dipaparkan pada saat dirinya memaparkan hal itu bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Nantinya, Ortus akan memenuhi semua dana yang dibutuhkan dalam komposisi dana sebesar Rp7 triliun untuk pembangunan proyek yang menurut Jokowi harus dimulai pada bulan ini. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Untuk pendanaan, dijelaskan Banyu, pihaknya mengambil seluruh modal dari ekuitas perusahaan. Hal ini, menurutnya, juga dipaparkan pada saat dirinya memaparkan hal itu bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
