Demo Mati Lampu di Tarakan Ricuh, Kantor Pemkot dan PLN Dirusak

Aksi Buruh Menolak RUU Ormas
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Aksi unjuk rasa yang dilakukan massa dari sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa akibat kekecewaan seringnya mati lampu di Tarakan, Kalimantan Utara, berujung ricuh. Massa menduduki tiga gedung sekaligus, yakni gedung DPRD, kantor PLN dan balaikota.
Wanita Atheis Ini Mengaku, Baca Al Quran Terasa Seperti Diajak Dialog oleh Allah SWT

Aksi yang semula berlangsung damai tiba-tiba berubah mencekam ketika tujuh orang anggota DPRD Tarakan yang menemui massa tak bisa menghadirkan Walikota Tarakan Udin Hianggio. 
4 Pemain Naturalisasi Belum Pernah Bela Timnas Indonesia, Ada Eks Persija Jakarta
Alasannya, waktu bersamaan Udin sedang menemui pengunjukrasa di balaikota. Bahkan, massa yang mendatangi Balaikota lebih banyak.

Atasi Polusi Udara di Musim Kemarau, Heru Budi Pakai Water Mist Lagi
"Ya, kami dapat informasi bahwa keamanan Pak Wali juga mengkhawatirkan. Jadi, beliau tidak bisa dihadirkan. Pak Wali juga sedang menemui massa yang paling besar di Gedung Pemkot," kata Anggota Komisi II DPRD Tarakan, Adnan Hasan Galoeng, Rabu 6 Maret 2013.

Massa mulai tak bisa dikendalikan. Mereka pun mengamuk dan membuat kerusakan. Gedung DPRD Tarakan rusak parah di bagian Sekretariat. Para staf yang sedang bertugas terpaksa diungsikan ke ruang komisi di bagian belakang gedung. 

Perusakan di gedung dewan berlangsung selama satu jam lebih. Massa mengobrak-abrik gedung perwakilan rakyat itu. Mereka baru berhenti ketika Direktur PLN Tarakan Shandika Alfiano dihadirkan dan beberapa perwakilan masa dibawa ke dalam ruang mediasi.

Ketika mediasi sedang berlangsung di dalam gedung dewan, di luar gedung massa kembali berulah. Pihak keamanan tak mau ambil resiko. Polisi kemudian membawa tujuh Anggota DPRD Tarakan dan Dirut PLN Tarakan bersama para staffnya ke kantor Pemkot Tarakan untuk melakukan mediasi bersama Walikota.

Kepolisian sempat mengeluarkan gas air mata untuk mengendalikan aksi massa yang mulai di luar kontrol. Akhirnya, massa bisa tenang setelah dijanjikan solusi untuk menyelesaikan krisis listrik di Tarakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya