Sumber :
- Antara/ Ismar Patrizki
VIVAnews -
Pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo menilai langkah maskapai penerbangan Lion Air memborong lebih dari 200 pesawat Airbus A320 senilai total US$20 miliar merupakan langkah awal dalam menguasai industri penerbangan Indonesia.
"Ini sebagai salah satu ekspansi Lion Air, mengingat industri penerbangan di Indonesia sedang tumbuh di Asia. 50 persen lebih pangsa pasar penerbangan Asean ada di Indonesia," kata Dudi Sudibyo saat dihubungi
VIVAnews
, Senin 18 Maret 2013.
Ia menjelaskan, penerbangan domestik sudah dikuasai oleh Lion Air. Pada 2012 lalu, 19 maskapai niaga berjadwal mengangkut 63.625.129 penumpang domestik. Lion Air tercatat paling banyak menerbangkan penumpang sebanyak 23,93 juta, lalu diikuti Garuda Indonesia 14,07 juta dan Sriwijaya Air 8,1 juta.
"Lion Air telah menyalip Garuda Indonesia menjadai maskapai nomor satu di Indonesia dari segi jumlah angkut penumpang," katanya.
Armada Lion Air pun, katanya, akan menjadi yang terbesar di Indonesia jika semua pesawat yang dipesan oleh maskapai yang dimiliki oleh Rusdi Kirana ini telah tiba. Dengan pesanan 200 pesawat baru Airbus A320, total pesawat yang akan dimiliki Lion Air sekitar 500 pesawat. Pada akhir 2012 lalu, Lion Air telah memesan 230 pesawat baru dari Boeing.
Tantangan Lion Air ke depan adalah bagaiamana menyediakan sumber daya manusia serta mengatur armada pesawat yang begitu besar. "Airbus dan Boeing pasti senang mendapatkan pesanan, namun semakin besar armada tentu tambah susah untuk mengatur," ujar Dudi.
Baca Juga :
Telkom Punya Tabungan Rp6,8 Triliun
"Strategi Garuda Indonesia sebagai maskapai
flag carrier
cukup hati-hati dalam menanggung resiko kerugian," katanya. (asp)
Halaman Selanjutnya
flag carrier