Sumber :
- Daily Mail
VIVAnews -
Para peneliti mengungkapkan temuan baru dalam praktik pembalseman mumi. Namun, pendapat peneliti berbeda dengan apa yang diungkapkan ahli sejarah kuno Yunani, Herodotus, soal mekanisme pembersihan bagian organ dalam.
Peneliti mengatakan pembersihan itu kemungkinan tidak menggunakan minyak cedar. Mereka juga membantah bahwa saat pembalseman, jantung dari jasad calon mumi tidak ditinggalkan.
Bantahan Ilmuwan
Menurut sejarah, pada abad kelima sebelum masehi, Herodotus diketahui pernah menyaksikan praktik pembalseman mumi di Mesir.
Dalam pengakuannya, Herodotus menggambarkan, untuk jasad golongan elit, pembalseman dilakukan melalui perut mumi, yang mana organ telah dibersihkan.
Sedangkan, ketika pembalseman kelas bawah, organ masih dibiarkan di dalam mumi, dan diperkirakan berangsur-angsur akan hilang dengan minyak cedar. Minyak ini dianggap mirip dengan minyak tusam.
Selain itu, Herodotus mengklaim otak mumi juga dibersihkan sepanjang pembalseman. Sedangkan, catatan lain menunjukkan jantung selalu ditinggalkan dalam jasad.
Ketika itu, menurut rekan penulis studi, Andrew Wade, antropolog di University of Western Ontario, pembalseman merupakan praktik yang sangat dijaga kerahasiaannya.
"Banyak catatan Herodotus terdengar lebih seperti cerita wisata, jadi kita segan untuk menyerap semua yang dia katakan," kata Wade dilansir
LiveScience,
25 Maret 2013.
Pengawetan
Untuk melihat bagaimana proses
evisceration
(pembersihan organ dalam), Wade dan rekannya, Andrew Nelson melihat literatur guna mencari rincian bagaimana 150 mumi dibalsem selama ribuan tahun di Mesir kuno. Peneliti juga melakukan CT scan dan rekonstruksi 3D pada tujuh mumi.
Hasilnya, tim menemukan baik mumi elit maupun miskin sama-sama memiliki celah melalui dinding atau rongga perut untuk membersihkan organ dalam. Pada mumi elit, pembersihan kadang dilakukan melalui celah anus.
Tim juga menemukan tidak banyak penggunaan minyak cedar.
Foto CT scan dan rekonstruksi 3D isi badan mumi ROM910.5.3 di Museum Royal Ontario. (Livescience)
Dari mumi yang diteliti, hanya seperempat yang masih memiliki jantung. Disebutkan, pembersihan organ vital ini berkaitan dengan masa transisi, saat kelas menengah pada saat itu memperoleh akses mumifikasi.
"Golongan elit perlu beberapa cara untuk membedakan diri dari orang-orang yang mereka perintah (menengah)," katanya.
Wade dan koleganya juga menemukan sekitar seperlima dari mumi yang otaknya masih tersisa. Pengeluaran sisi otak diketahui melalui hidung.
Setelah proses pengeluaran organ dalam, lalu jasad-jasad itu digerus dengan antiseptik ringan seperti tuak.
Kemudian jasad ditutupi dengan natron, garam alami. Senyawa ini berfungsi untuk mengeringkan organ dalam dan dibungkus dengan kain tenun dari tanaman serat, kadang-kadang kemudian diberikan wewangian.
Ragam tradisi
Temuan itu menunjukkan bahwa teknik pembalseman pada masa lalu bervariasi.
Baca Juga :
Raja Sapta Oktohari yakin Timnas Indonesia U-23 Lolos Olimpiade 2024 meski Dikalahkan Uzbekistan
Temuan ini telah diterbitkan dalam HOMO, Journal of Comparative Human Biology edisi Februari. (umi)
Investasi Microsoft di Indonesia Terbesar dalam Sejarah
Kepala Eksekutif Microsoft Satya Nadella mengaku investasi sebesar Rp27,6 triliun untuk empat tahun ke depan merupakan investasi tunggal terbesar dalam 29 tahun.
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :