Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Pemerintah pusat akan meminta bantuan pemerintah daerah untuk membantu meningkatkan akses bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) guna mendapatkan kredit pemilikan rumah (KPR).
Sebab, selama ini, golongan MBR yang bekerja di sektor informal dan menggunakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) hanya di bawah lima persen.
Deputi Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, Sri Hartoyo, mengatakan, peran pemda dalam meningkatkan akses MBR dan pekerja informal bisa dilakukan dengan menurunkan harga rumah.
Sri mencontohkan upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Palembang, yakni dengan membebaskan biaya tanah untuk perumahan yang nantinya akan memakai skema FLPP tersebut.
"Pemda Palembang telah membantu menurunkan harga rumah dengan membebaskan biaya tanah," kata Sri dalam diskusi bertajuk "Menggagas Penyaluran KPR untuk Sektor Informal" di Jakarta, Selasa 26 Maret 2013.
Dengan menurunkan harga rumah, Sri mengatakan, secara otomatis nantinya nilai angsuran akan turun dan berimbas kepada semakin terjangkaunya pembayaran kredit oleh MBR dan pekerja informal.
Bantuan Bank
Selain itu, dia menambahkan, perbankan sebaiknya menyiapkan tabungan uang muka yang akan membantu MBR untuk membayar down payment (DP) yang memang menjadi kendala untuk mendapatkan KPR.
Selain itu, menurut Sri, bank diminta mencari skema pembayaran kredit baru dari yang tadinya per bulan menjadi per minggu atau per hari.
Belajar dari pemerintah kota Palembang, pemerintah menunjuk lembaga yang ditunjuk pemda untuk mengumpulkan dana kredit setiap harinya dan nanti akan disetorkan setiap bulannya kepada bank.
Dengan cara ini, Sri menjelaskan, masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap akan lebih mudah untuk mencicil rumah mereka daripada harus melakukan pembayaran setiap bulan. (art)
Halaman Selanjutnya
"Pemda Palembang telah membantu menurunkan harga rumah dengan membebaskan biaya tanah," kata Sri dalam diskusi bertajuk "Menggagas Penyaluran KPR untuk Sektor Informal" di Jakarta, Selasa 26 Maret 2013.
